Objek wisata Puncak Mandiangin yang terletak di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, menambah berbagai fasilitas bagi wisatawan.

"Jika dulu di Puncak Mandiangin hanya ada pesanggarahan Belanda, kini ditambah lagi sebuah tempat foto yang unik yakni kincir angin," kata Mbak Lia, petugas pariwisata Puncak Mandiangin, kepada Antara Kalsel. Selasa.

Menurut Mbak Lia, kincir angin  dibangun menyerupai yang ada di negara Belanda, sehingga jika ada yang berfoto dengan latar belakang kincir angin dan bangunan pesanggrahan Belanda, seakan akan orang itu berada di Belanda.

Selain kincir angin, juga ada tempat tempat swafoto yang berlatar belakang pemandangan atau pegunungan yang hijau, kemudian lokasi parkir kendaraan yang diperluas di samping ditambah lokasi pertamanan.
Kincir angin (Antaranews kalsel/Hasan Z)


Selain itu, sekarang dibangun dua buah penginapan: satu buah dengan tiga kamar, dan satu buah lagi empat kamar, lengkap dengan fasilitas layaknya hotel, termasuk untuk makan pagi.

Tempat bangunan berupa villa tersebut berada paling puncak di gugusan Pegunungan Mandiangin yang termasuk dalam jajaran Geopark Meratus, dan disewakan satu kamar Rp500 ribu per malam.

Menurutnya, sekarang penginapan tersebut sudah laku dan banyak diminati wisatawan, khususnya yang datang dari Kota Palangkaraya, atau dari Kalimantan Timur.

Keistemewaan Puncak Mandingin ini selain berhawa sejuak  juga penuh dengan suasana alam yang dikelilingi pegunungan, dan dari sini terlihat bendungan Riam Kanan.
pemandangan keliling puncak (Antaranews kalsel/Hasan Z)


Puncak Mandiangin merupakan yang paling tinggi di kawasan Mandiangin, sehingga saat pagi ataupun sore bagus untuk berfoto karena dilatarbelakangi oleh gugusan awan yang memutih, dan gugusan awan tersebut terlihat berada lebih bawah pada puncak tersebut.

Menarik lainnya, lokasi ini punya sejarah bahwa dulu seorang pemimpin penjajah Belanda membangun sebuah pesanggrahan di sini sebagai tempat peristirahatan, dan sampai sekarang bangunan itu masih ada dan direnovasi menjadi objek wisata.

Baca juga: Menperekraf sebut wisata Tahura Sultan Adam Kalsel cantik banget
 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022