PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI / Daimler Truck Indonesia) siap memboyong model truk terbarunya yakni Axor Euro 4 pada tahun ini.
"Kami akan meluncurkan truk Axor Euro 4 pada Juni 2022," kata Head of Management and Marketing PT DCVI Faustina dalam temu media di Jakarta, dikutip pada Rabu.
Lebih lanjut, Faustina mengatakan ini adalah bentuk kesiapan perusahaan dalam menyambut standar emisi Euro 4 di Indonesia.
Baca juga: Daimler "recall" 1,29 juta mobil di AS akibat masalah perangkat lunak
Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P.20/MENLHK/SETJEN-KUM.1/3/2017 telah mewajibkan penggunaan mesin diesel berstandar Euro 4 mulai April 2022, guna menekan angka emisi gas buang di Indonesia yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan bermotor.
Ada pun Axor Euro 4 menggunakan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) yang dipadukan dengan Diesel Exhaust Fluid (DEF).
SCR merupakan suatu sistem di luar mesin diesel (after-treatment system), yang memiliki fungsi untuk merduksi kandungan nitrogen oksida (NOx) dari hasil pembakaran mesin diesel.
Selanjutnya, cairan DEF nantinya akan berubah menjadi anomia, yang kemudian akan bekerja memecah nitrogen oksida menjadi nitrogen, air dan karbon dioksida; yang nantinya emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin akan lebih baik.
Selain membawa truk ramah lingkungan, PT DCVI juga mempertimbangkan untuk membawa salah satu model bus listrik di Tanah Air. Faustina mengatakan, prototipe dari bus tersebut akan diboyong kira-kira pada akhir tahun ini.
Ia melanjutkan, permintaan global untuk moda transportasi umum bertenaga listrik cukup tinggi. Namun, potensi tersebut juga tak lepas dari berbagai tantangan.
"Mencakup soal infrastruktur, kendala baterai, (produksi) yang mengantre di manufaktur, daya angkut (kendaraan) yang lebih berat karena adanya baterai, daya listrik/voltase yang tinggi, hingga kesiapan manpower (tenaga kerja). Sekarang kami fokus ke preparation. Akhir tahun akan ada prototipe produk," jelas Faustina.
Baca juga: Mercedes-Benz produksi mobil di China, menyambut pemulihan ekonomi Asia
Di sisi lain, President Director PT DCVI Jung-woo Park mengatakan pihaknya optimistis untuk membawa produk bus elektrik tersebut dengan kualitas terbaik, dan fokus pada fitur keamanan yang canggih.
"Kami mempertimbangkan pentingnya sistem keamanan pada kendaraan, dengan kualitas produk yang baik," kata Park.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang penting dan sangat potensial bagi industri otomotif, tak terkecuali bagi perusahaan kendaraan komersial dan niaga.
"Di masa depan, Indonesia bisa tumbuh di dua jalur, yakni volume yang bertambah dan menjadi tempat produksi untuk memproduksi kendaraan (untuk diekspor) ke negara lain. Menurut pandangan pribadi saya, Indonesia memiliki potensi untuk investasi dan Daimler Truck," papar Park.
"Indonesia juga merupakan supplier yang sangat baik untuk komponen otomotif, ditambah dengan tenaga kerja yang kompetitif, serta pemerintah yang sangat terbuka untuk investasi. Saya kira pemerintah Indonesia juga memiliki visi yang jelas untuk meningkatkan perusahaan manufaktur di Indonesia, dan Indonesia menjadi lingkungan yang baik untuk investasi di masa depan," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Kami akan meluncurkan truk Axor Euro 4 pada Juni 2022," kata Head of Management and Marketing PT DCVI Faustina dalam temu media di Jakarta, dikutip pada Rabu.
Lebih lanjut, Faustina mengatakan ini adalah bentuk kesiapan perusahaan dalam menyambut standar emisi Euro 4 di Indonesia.
Baca juga: Daimler "recall" 1,29 juta mobil di AS akibat masalah perangkat lunak
Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P.20/MENLHK/SETJEN-KUM.1/3/2017 telah mewajibkan penggunaan mesin diesel berstandar Euro 4 mulai April 2022, guna menekan angka emisi gas buang di Indonesia yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan bermotor.
Ada pun Axor Euro 4 menggunakan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) yang dipadukan dengan Diesel Exhaust Fluid (DEF).
SCR merupakan suatu sistem di luar mesin diesel (after-treatment system), yang memiliki fungsi untuk merduksi kandungan nitrogen oksida (NOx) dari hasil pembakaran mesin diesel.
Selanjutnya, cairan DEF nantinya akan berubah menjadi anomia, yang kemudian akan bekerja memecah nitrogen oksida menjadi nitrogen, air dan karbon dioksida; yang nantinya emisi gas buang yang dihasilkan oleh mesin akan lebih baik.
Selain membawa truk ramah lingkungan, PT DCVI juga mempertimbangkan untuk membawa salah satu model bus listrik di Tanah Air. Faustina mengatakan, prototipe dari bus tersebut akan diboyong kira-kira pada akhir tahun ini.
Ia melanjutkan, permintaan global untuk moda transportasi umum bertenaga listrik cukup tinggi. Namun, potensi tersebut juga tak lepas dari berbagai tantangan.
"Mencakup soal infrastruktur, kendala baterai, (produksi) yang mengantre di manufaktur, daya angkut (kendaraan) yang lebih berat karena adanya baterai, daya listrik/voltase yang tinggi, hingga kesiapan manpower (tenaga kerja). Sekarang kami fokus ke preparation. Akhir tahun akan ada prototipe produk," jelas Faustina.
Baca juga: Mercedes-Benz produksi mobil di China, menyambut pemulihan ekonomi Asia
Di sisi lain, President Director PT DCVI Jung-woo Park mengatakan pihaknya optimistis untuk membawa produk bus elektrik tersebut dengan kualitas terbaik, dan fokus pada fitur keamanan yang canggih.
"Kami mempertimbangkan pentingnya sistem keamanan pada kendaraan, dengan kualitas produk yang baik," kata Park.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang penting dan sangat potensial bagi industri otomotif, tak terkecuali bagi perusahaan kendaraan komersial dan niaga.
"Di masa depan, Indonesia bisa tumbuh di dua jalur, yakni volume yang bertambah dan menjadi tempat produksi untuk memproduksi kendaraan (untuk diekspor) ke negara lain. Menurut pandangan pribadi saya, Indonesia memiliki potensi untuk investasi dan Daimler Truck," papar Park.
"Indonesia juga merupakan supplier yang sangat baik untuk komponen otomotif, ditambah dengan tenaga kerja yang kompetitif, serta pemerintah yang sangat terbuka untuk investasi. Saya kira pemerintah Indonesia juga memiliki visi yang jelas untuk meningkatkan perusahaan manufaktur di Indonesia, dan Indonesia menjadi lingkungan yang baik untuk investasi di masa depan," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022