Kenaikan harga telur sejak awal Ramadhan hingga sekarang dinilai kalangan ibu rumah tangga cukup memberatkan, karena telur termasuk kebutuhan pokok yang banyak dicari selama bulan puasa ini.

Seperti yang dikeluhkan dua ibu rumah tangga yang sedang berbelanja telur di Pasar Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan ini, Jumat.

Telur memang diperlukan, karena selain untuk lauk pauk makan, juga untuk membuat penganan selama bulan Ramadhan ini, Kata Ibu Husnah penduduk setempat, menuturkan.

Persediaan telur menurut ibu Husnah seakan wajid di dapur, masalahnya, jika waktu sahur terdesak, cukup telur di goreng menjadi telur caplok atau di dadar, sedikit bumbu jadilah untuk makan sahur, tuturnya sambil tersenyum.

Selain itu, beberapa kue atau penganan khas Banjar  banyak yang bahan nya harus berbahan telur, agar lebih enak.

Dengan keperluan tersebut maka kenaikan harga telur jelas memberatkan, apalagi harga kebutuhan yang lain juga ikut merangkak, tambahnya lagi seraya mengangkat barang belanjaan di kawasan pemukiman baru di kawasan kota paling selatan pulau Kalimantan ini.

Sementara seorang pedagang telur menuturkan, kenaikan harga telur tersebut mengiringi kenaikan harga kebutuhan yang lain, hanya saja kenaikan harga telur agak seknifikan, seperti telur itik yang tadinya hanya Rp2.600 per biji besar sekarang menjadi Rp2.800 per biji.

Begitu juga telur ayam ras yang tadinya Rp24.000 per kilogram sekarang Rp2.600 per kilogram, sementara yang stabil hanya telur ayam kampung tetap di harga Rp2.500,- per biji.

Sedangkan harga telur burung puyuh menjadi Rp4.500 per sepuluh biji, padahal sebelumnya Rp4.000,- per sepuluh biji.

"Tadinya aku mengirang dagangan akan lesu setelah kenaikan harga telur ini, ternyata tetap saja rame, karena memang diperlukan ibu rumah tangga," kata ibu pedagang berkacamata yang enggan disebutkan namanya ini.

Sementara harga ikan segar, juga mengalami kenaikan tetapi tak seberapa, khususnya ikan lokal seperti sepat biasa kecil Rp10.000 per seperempat kilogram, atau Rp40.000 per kilogram, pepuyu besar yang mahal mencapai Rp80.000 per kilogram.

Gabus besar Rp60.000 per kilogram, gabus kecil Rp40.000 per kilogram, harga tersebut hampir serupa dengan ikan segar lokal lainnya, seperti sepat siam, biawan, atau baung.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022