Momentum Ramadan sangat dimanfaatkan pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, untuk membina mental dan karakter warga binaan menjadi lebih baik dan berakhlakul karimah.
Melalui lembaga Pondok Pesantren At-Taubah yang cukup lama terbentuk di lingkungan lapas maka diselenggarakan kegiatan Ta'mir (organisasi da'wah Islamiyah untuk memakmurkan masjid) Ramadan 1443 Hijriah.
Ketua Panitia Ta'mir Ramadhan Muhammad Saukani di Amuntai, Jumat (1/4) mengatakan, narapidana atau warga binaan yang menjadi santri di Ponpes At Taubah diharapkan menjadi calon da'i (pendakwah) yang siap terjun ke masyarakat.
"Kita ingin membangun kepercayaan diri para santri untuk dapat berinteraksi kembali secara optimal di dalam lingkungan masyarakat," ujar Saukani.
Saukani mengatakan, ada empat tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan Ta'mir Ramadan setiap tahun, yakni meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pemasyarakatan
Kedua, membangun kemampuan dan kepercayaan diri para santri untuk dapat berinteraksi kembali ke masyarakat. Ketiga, menjngkatkan peran serta kontribusi para santridi Ponpes At Taubah Lapas Kelas IIB Amuntai dalam melaksanakan dan mengembangkan program pembinaan guna mencapai tujuan pemasyarakatan. Keempat, sebagai sarana melahirkan calon - calon da'i.
Ada pun kegiatan yang dilaksanakan selama Ta'mir Ramadan yakni shalat fardhu lima waktu berjamaah, shalat tarawih, dan tadarus Al Quran.
Santri juga mengikuti ceramah Ramadhan pada pagi, siang, dan sore, serta buka puasa bersama, pendidikan Al Quran tingkat dasar dan lanjutan, pengajaran khusus tamping, pelatihan pembacaan syair shalawat, peringatan Nuzulul Quran, khatam Al Quran, Bahasa Arab, penyelenggaraan jenazah, zakat, takbiran dan shalat Idul Fitri.
Ketua Pengasuh Pondok Pesantren At - Taubah di Lapas Kelas II B Amuntai H. Ahmad Nawawi Abdurrauf mengatakan para santri mengikuti kegiatan ta'mir dengan baik.
"Bagi kita sebagai pengurus dan pengelola pondok pesantren dapat melakukan introspeksi, muhasabah atau evaluasi, sejauh pembinaan santri di lapas selama ini," katanya
Nawawi juga berharap dengan kegiatan ponpes di dalam Lapas Amuntai dapat menumbuhkan kepercayaan dan komitmen yang kuat serta optimisme bahwa kelak pada saat para santri keluar dari lembaga pemasyarakatan bisa memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat.
Dukungan dari pemerintah dan donatur juga masih diharapkan pihak pengurus Ponpes At Taubah agar bisa melaksanakan Ta'mir Ramadan setiap memasuki Ramadan
Dijelaskan, kegiatan Ta'mir Ramadan dilaksanakan berdasatkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan, Surat Keputusan Pengurus LPK PPTA Lapas Kelas II B Amuntai Nomor W19PASPAS4PK010102316 tanggal 21 Maret 2022 tentang Susunan Panitia Ta'mir Ramadhan.
Kalapas Kelas IIB Amuntai Dwi Hartono mengucapkan selamat kepada 16 santri yang mendapat sertifikat, setelah satu tahun lebih dididik menjadi seorang da'i melalui Ponpes At-Taubah Lapas Amuntai
"Semoga ilmu agama yang diperoleh bisa diterapkan setelah nanti keluar dari Lapas serta berbaur dengan masyarakat,".katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Melalui lembaga Pondok Pesantren At-Taubah yang cukup lama terbentuk di lingkungan lapas maka diselenggarakan kegiatan Ta'mir (organisasi da'wah Islamiyah untuk memakmurkan masjid) Ramadan 1443 Hijriah.
Ketua Panitia Ta'mir Ramadhan Muhammad Saukani di Amuntai, Jumat (1/4) mengatakan, narapidana atau warga binaan yang menjadi santri di Ponpes At Taubah diharapkan menjadi calon da'i (pendakwah) yang siap terjun ke masyarakat.
"Kita ingin membangun kepercayaan diri para santri untuk dapat berinteraksi kembali secara optimal di dalam lingkungan masyarakat," ujar Saukani.
Saukani mengatakan, ada empat tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan Ta'mir Ramadan setiap tahun, yakni meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pemasyarakatan
Kedua, membangun kemampuan dan kepercayaan diri para santri untuk dapat berinteraksi kembali ke masyarakat. Ketiga, menjngkatkan peran serta kontribusi para santridi Ponpes At Taubah Lapas Kelas IIB Amuntai dalam melaksanakan dan mengembangkan program pembinaan guna mencapai tujuan pemasyarakatan. Keempat, sebagai sarana melahirkan calon - calon da'i.
Ada pun kegiatan yang dilaksanakan selama Ta'mir Ramadan yakni shalat fardhu lima waktu berjamaah, shalat tarawih, dan tadarus Al Quran.
Santri juga mengikuti ceramah Ramadhan pada pagi, siang, dan sore, serta buka puasa bersama, pendidikan Al Quran tingkat dasar dan lanjutan, pengajaran khusus tamping, pelatihan pembacaan syair shalawat, peringatan Nuzulul Quran, khatam Al Quran, Bahasa Arab, penyelenggaraan jenazah, zakat, takbiran dan shalat Idul Fitri.
Ketua Pengasuh Pondok Pesantren At - Taubah di Lapas Kelas II B Amuntai H. Ahmad Nawawi Abdurrauf mengatakan para santri mengikuti kegiatan ta'mir dengan baik.
"Bagi kita sebagai pengurus dan pengelola pondok pesantren dapat melakukan introspeksi, muhasabah atau evaluasi, sejauh pembinaan santri di lapas selama ini," katanya
Nawawi juga berharap dengan kegiatan ponpes di dalam Lapas Amuntai dapat menumbuhkan kepercayaan dan komitmen yang kuat serta optimisme bahwa kelak pada saat para santri keluar dari lembaga pemasyarakatan bisa memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat.
Dukungan dari pemerintah dan donatur juga masih diharapkan pihak pengurus Ponpes At Taubah agar bisa melaksanakan Ta'mir Ramadan setiap memasuki Ramadan
Dijelaskan, kegiatan Ta'mir Ramadan dilaksanakan berdasatkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan, Surat Keputusan Pengurus LPK PPTA Lapas Kelas II B Amuntai Nomor W19PASPAS4PK010102316 tanggal 21 Maret 2022 tentang Susunan Panitia Ta'mir Ramadhan.
Kalapas Kelas IIB Amuntai Dwi Hartono mengucapkan selamat kepada 16 santri yang mendapat sertifikat, setelah satu tahun lebih dididik menjadi seorang da'i melalui Ponpes At-Taubah Lapas Amuntai
"Semoga ilmu agama yang diperoleh bisa diterapkan setelah nanti keluar dari Lapas serta berbaur dengan masyarakat,".katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022