Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Urusan Logistik Kotabaru, Kalimantan Selatan berhasil menyerap 149 ton beras lokal untuk memenuhi kebutuhan beras rumah tangga miskin di Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu.

Kepala Bulog Kotabaru Rony Harianto, di Kotabaru, Jumat mengatakan kebutuhan beras Raskin untuk 16.443 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu rata-rata sebesar 246,645 ton per bulan.

"Sampai saat ini kita baru mampu menyerap 149 ton, harga yang ditetapkan Bulog sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp7,3 ribu per kilogram jauh lebih rendah dibandingkan harga beras di masyarakat," katanya.

Beras lokal banyak diserap dan dibeli oleh perusahaan perkebunan, mereka sanggup membeli beras dari petani di atas harga Rp9.000 per kilogram.

Rony mengaku bangga dan turut senang karena petani bisa menikmati harga beras yang lebih baik, sehingga kesejahteraan petani meningkat.

Dikatakan, Bulog Kotabaru periode 2015 menargetkan mampu menyerap beras lokal sekitar 1.600 ton, dengan harga Rp7.300 per kg.

Dengan kondisi saat ini, Rony pesimis untuk memenuhi target penyerapan beras lokal tersebut.

"Kami tidak yakin bisa memenuhi target 1.600 ton, selain persoalan harga di pasaran yang tinggi, juga disebabkan kemarau panjang, sehingga produksi beras di daerah juga turuin," paparnya.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan beras Raskin di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu, Bulog Kotabaru meminta kiriman beras dari deleveri.

"Beras Raskin kita sering dikirim dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, karena kita kurang bisa mnyerap beras lokal," tutur Rony.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kotabaru H Hairuddin, mengemukakan, seluas 88 hektare tanaman padi di Kotabaru gagal panen atau puso karena kemarau tidak mendapatkan air yang cukup.

Tanaman padi yang puso tersebut tersebar di beberapa kecamatan, terutama di sentra-sentra padi yang belum memiliki sarana irigasi yang memadai.

Dijelaskan, tanaman padi puso tersebut di Kecamatan Kelumpang Selatan seluas 12 hektare, Kelumpang Hilir 16 hekatre, dan pamukan Utara seluas 60 hektare.

Selain menyebabkan tanaman padi puso, kemarau panjang kali ini juga menyebabkan sekitar 138,5 hektare tanaman padi di Kotabaru rusak berat dan ringan.

Tanaman padi rusak tersebut terdapat di Kecamatan Kelumpang Utara seluas 5 ha, Kelumpang Selatan 135 ha, Pulaulaut Tanjung Selayar seluas dua ha, dan Pulaulaut Timur seluas 8,5 ha.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015