Martapura, (AntaranewsKalsel) - Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menerapkan Sistem Informasi Manajemen Daerah dalam pengelolaan laporan keuangan daerah sesuai standar akuntansi.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Banjar Ibrahim Gusti Intan di Martapura, Senin mengatakan, sudah melaksanakan bimbingan teknis penatausahaan keuangan SKPD.
"Bimtek diikuti seluruh bendahara dan operator SIMDA Keuangan lingkup Pemkab Banjar sehingga mereka lebih menguasai sistem yang digunakan sekarang," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya khusus mengundang bendahara dan operator SIMDA mengikuti bimtek sehingga bisa lebih menguasai tata pengelolaan keuangan sesuai ketentuan.
Dijelaskan, SIMDA merupakan sistem yang harus dikuasai pengguna sehingga mereka harus dibekali ilmu agar bisa mengelola laporan keuangan secara baik dan benar.
"Operasional SIMDA tergantung manusianya, apakah menguasai atau tidak. Jika menguasai maka masalah pengelolaan laporan keuangan pasti baik," ungkapnya.
Ditekankan, sesuai amanat UU, aparatur yang diberikan kewenangan mengelola keuangan daerah harus memahami dan menguasai akuntansi terkait pengelolaan keuangan.
Menurut dia, tidak ada alasan untuk tidak paham sepanjang mau belajar dan berkeinginan menguasai sistem pengelolaan keuangan berbasis manajemen daerah itu.
"Intinya, harus memahami dan mau belajar sehingga bisa menguasai ilmu dan tata caranya sehingga laporan keuangan bisa memenuhi syarat yang diamanatkan UU," ujarnya.
Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel Eko Suwahyo mengatakan, pihaknya siap membantu Pemkab menyusun laporan keuangan daerah.
"Kami bagian dari pemerintahan dan aparat internal auditor memiliki tanggung jawab moral membantu pemda menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi," ujarnya.
Namun, kata dia, SIMDA hanya sebatas perangkat dan hasilnya sangat tergantung kejujuran dan integritas pimpinan daerah dalam menyajikan laporan keuangan daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Banjar Ibrahim Gusti Intan di Martapura, Senin mengatakan, sudah melaksanakan bimbingan teknis penatausahaan keuangan SKPD.
"Bimtek diikuti seluruh bendahara dan operator SIMDA Keuangan lingkup Pemkab Banjar sehingga mereka lebih menguasai sistem yang digunakan sekarang," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya khusus mengundang bendahara dan operator SIMDA mengikuti bimtek sehingga bisa lebih menguasai tata pengelolaan keuangan sesuai ketentuan.
Dijelaskan, SIMDA merupakan sistem yang harus dikuasai pengguna sehingga mereka harus dibekali ilmu agar bisa mengelola laporan keuangan secara baik dan benar.
"Operasional SIMDA tergantung manusianya, apakah menguasai atau tidak. Jika menguasai maka masalah pengelolaan laporan keuangan pasti baik," ungkapnya.
Ditekankan, sesuai amanat UU, aparatur yang diberikan kewenangan mengelola keuangan daerah harus memahami dan menguasai akuntansi terkait pengelolaan keuangan.
Menurut dia, tidak ada alasan untuk tidak paham sepanjang mau belajar dan berkeinginan menguasai sistem pengelolaan keuangan berbasis manajemen daerah itu.
"Intinya, harus memahami dan mau belajar sehingga bisa menguasai ilmu dan tata caranya sehingga laporan keuangan bisa memenuhi syarat yang diamanatkan UU," ujarnya.
Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel Eko Suwahyo mengatakan, pihaknya siap membantu Pemkab menyusun laporan keuangan daerah.
"Kami bagian dari pemerintahan dan aparat internal auditor memiliki tanggung jawab moral membantu pemda menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi," ujarnya.
Namun, kata dia, SIMDA hanya sebatas perangkat dan hasilnya sangat tergantung kejujuran dan integritas pimpinan daerah dalam menyajikan laporan keuangan daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015