Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - Belanja daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tahun anggaran 2016 diusulkan sebesar Rp1,153 triliun.
"Usulan belanja daerah satu triliun lebih itu sudah disampaikan kepada DPRD pada rapat paripurna pengantar nota keuangan," ujar Penjabat Wali Kota Banjarbaru Martinus, Minggu.
Ia mengatakan, belanja daerah sebesar Rp1.153 triliun terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp431,8 miliar dan belanja langsung sebesar Rp721,9 miliar.
Disebutkan, besaran belanja tidak langsung terhadap total belanja daerah adalah 37 persen, sedangkan belanja langsung mencapai 63 persen dari total belanja daerah.
"Jika dibandingkan antara belanja langsung dengan belanja tidak langsung maka belanja langsung lebih besar sehingga perbandingan anggaran sudah ideal," ucapnya.
Pembiayaan daerah ditetapkan sebesar Rp87,1 miliar yang berasal dari penerimaan pembiayaan daerah berupa sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu Rp98,1 miliar.
Sementara, pendapatan daerah ditarget sebesar Rp1.666 triliun yang terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp155,3 miliar meliputi pajak daerah Rp75,9 miliar.
Kemudian, retribusi daerah sebesar Rp12,2 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp10,5 miliar dan lain-lain pendapatan asli daerah Rp56,6 miliar.
Dana perimbangan sebesar Rp754,3 miliar dengan pendapatan dari bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak Rp140,7 miliar, DAU Rp436,2 miliar dan DAK sebesar Rp177,3 miliar.
Lain-lain pendapatan daerah yang sah ditetapkan Rp156,9 miliar meliputi pendapatan hibah Rp1,1 miliar, dana bagi hasil pajak provinsi Rp83,1 miliar dan dana penyesuaian Rp72,7 miliar.
Dikatakan, usulan APBD tahun 2016 lebih mengarah pada upaya penyempurnaan dan kesesuaian antara kebijakan pembangunan dengan kemampuan SDM.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Usulan belanja daerah satu triliun lebih itu sudah disampaikan kepada DPRD pada rapat paripurna pengantar nota keuangan," ujar Penjabat Wali Kota Banjarbaru Martinus, Minggu.
Ia mengatakan, belanja daerah sebesar Rp1.153 triliun terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp431,8 miliar dan belanja langsung sebesar Rp721,9 miliar.
Disebutkan, besaran belanja tidak langsung terhadap total belanja daerah adalah 37 persen, sedangkan belanja langsung mencapai 63 persen dari total belanja daerah.
"Jika dibandingkan antara belanja langsung dengan belanja tidak langsung maka belanja langsung lebih besar sehingga perbandingan anggaran sudah ideal," ucapnya.
Pembiayaan daerah ditetapkan sebesar Rp87,1 miliar yang berasal dari penerimaan pembiayaan daerah berupa sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu Rp98,1 miliar.
Sementara, pendapatan daerah ditarget sebesar Rp1.666 triliun yang terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp155,3 miliar meliputi pajak daerah Rp75,9 miliar.
Kemudian, retribusi daerah sebesar Rp12,2 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp10,5 miliar dan lain-lain pendapatan asli daerah Rp56,6 miliar.
Dana perimbangan sebesar Rp754,3 miliar dengan pendapatan dari bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak Rp140,7 miliar, DAU Rp436,2 miliar dan DAK sebesar Rp177,3 miliar.
Lain-lain pendapatan daerah yang sah ditetapkan Rp156,9 miliar meliputi pendapatan hibah Rp1,1 miliar, dana bagi hasil pajak provinsi Rp83,1 miliar dan dana penyesuaian Rp72,7 miliar.
Dikatakan, usulan APBD tahun 2016 lebih mengarah pada upaya penyempurnaan dan kesesuaian antara kebijakan pembangunan dengan kemampuan SDM.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015