Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan mengagas pembentukan Forum Komunitas Hijau Haur Kuning di Kota Amuntai.


Kasi Tata Kota, Taman dan Penghijauan Kota DPKT Kabupaten HSU Ahmad Rusydani di Amuntai Kamis mengatakan pembentukan FKH menindaklanjuti Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) oleh Pemerintah Pusat.

"Sesuai peraturan, maka pemerintah provisni, kabupaten/kota hendaknya menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sekitar 30 persen dari luas wilayah kota, sedangkan RTH di Kota Amuntai belum mencapai satu persen, sehingga pembentukan FKH diharapkan mampu membentu mendorong mewujudkan ini," ujar Rusydani.

Rusydani mengatakan melalui FKH berbagai aktivitas bisa dilaksanakan karena melibatkan semua komunitas yang ada di daerah.

Keterlibatan banyak komunitas, kata Rusydani membuat aktivitas FKH lebih kreatif dan partisifatif guna mendorong pembentukan kota hijau ini.

Apalagi, aktivitas FKH tidak hanya identik pada upaya penghijauan semata, melainkan bisa bergerak dalam berbagai kegiatan yang muaranya bertujuan membentuk kesadaran masyarakat akan arti penting kawasan hijau.

Hal senada juga diungkapkan Tokoh LSM Budi lesmana yang hadir pada Silaturrahmi komunitas di Aula Kantor Dinas Pasar, Kebersihan dan Tata Kota bahwa pembentukan FKH harus melibatkan banyak komunitas.

"Makin banyak komunitas yang dilibatkan, makin banyak ide dan gagasan untuk mendorong pelaksanaan kota hijau," kata Budi.

Dalam perencanaan aksinya, sambung Rosydani lagi, FKH Kabupaten HSU fokus pada pengembangan kota hijau di Kawasan Sungai Malang Amuntai.

"Selain merupakan kawasan pendidikan juga terdapat areal tanah kosong milik Pemda yang bisa dijadikan lokasi penghijauan," katanya.

Dikatakan, berbagai kegiatan dan kawasan lingkungan hijau di Kota Amuntai akan didokumentasikan, sebagai bahan bagi FKH mendapatkan dukungan yang lebih luas hingga ketingkat pusat.

"Kita berharap ada bantuan pusat untuk keberlanjutan kegiatan FKH," imbuhnya.

Kawasan hijau diperkotaan, lanjut Rosydani juga mendukung upaya pengembangan wisata dna bisa dipromosikan guna menarik wisatawan.

Menurut Rosydani, lingkungan hijau dan Asri akan mampu menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke Kota Amuntai, sehingga berbagai objek wisata lainnya yang selama ini menjadi andalan Kota Amuntai juga bisa dikunjungi wisatawan.

"Setelah Koordinator FKH terbentuk langkah pertama kita akan studi banding dulu ke kabupaten tetangga terdekat yang lebih dulu membentuk FKH sehingga menjadi perbandingan FKH di Kota Amuntai dalam menyusun program kegiatan," katanya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015