Sejumlah bahan pokok seperti minyak goreng dan bawang merah masih cukup mahal harganya dipasaran, membuat Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan berupaya nmenstabilkan kembali harga bahan pokok dengan melaksanakan Operasi Pasar Murah (OPM).
Plt Kepala bidang Perdagangan Muhammad Isnaini di Amuntai,, Selasa (8/3) mengatakan meski harga minyak goreng ditingkat distributor dan agen sudah agak stabil namun tidak halnya ditingkat pengecer.
"Kalau ditingkat agen dan distributor harga minyak goreng sudah berkisar Rp14.000 per liter namun di tingkat pengecer masih tinggi karena jumlah stok minyak goreng memang masih terbatas," ujar Isnaini.
Isnaini mengatakan, selain memfasilitasi kegiatan OPM, pihaknya juga akan melakukan pengawasan di tingkat agen dan pedagang besar yang dilaksanakan pada Senin pekan depan.
Ia mengatakan, pelaksanaan OPM tahap II akan dilaksanakan di empat kecamatan yang belum dilaksanakan pada OPM tahap pertama yakni Kecamatan Amuntai Selatan (7/3), Haur Gading (8/3), Amuntai Utara (9/3) dan Kelurahan Paliwara Kecamatan Amuntai Tengah (10/3).
Pada setiap pelaksanaan OPM di kecamatan, Jumlah minyak goreng merk Alif yang dijual kepada warga sebanyak 800 liter minyak goreng kemasan dua liter kepada 400 kepala keluarga.
Selain minyak goreng juga dijual produk lain oleh pihak Bulog dan Wing Foods yang turut terlibat dalam pelaksanaan OPM.
"Pembagian kupon kepada warga kami serahkan kepada pihak kecamatan untuk membagikan kepada warga kurang mampu," katanya.
Pembagian kupon juga dimaksudkan agar warga tertib berbelanja, tidak belanja berlebihan (panic buying) dan berkerumun mengingat masih dalam situasi Pandemi COVID-19.
Warga Kecamatan Haur Gading Nur Hidayah dilokasi Pasar Murah, mengatakan bahwa harga minyak goreng di pasar kecamatan masih cukup mahal berkisar Rp20.000 per liter sedangkan harga bawang merah mencapai Rp40.000 per,-kilogram.
"Hanya dua komoditi itu yang masih mahal," katanya.
Ia berharap, pemerintah terus melakukan pengawasan kepada pedagang agar tidak menjual terlalu mahal bahan pokok mengingat Bulan Suci Ramadan sudah semakin dekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Plt Kepala bidang Perdagangan Muhammad Isnaini di Amuntai,, Selasa (8/3) mengatakan meski harga minyak goreng ditingkat distributor dan agen sudah agak stabil namun tidak halnya ditingkat pengecer.
"Kalau ditingkat agen dan distributor harga minyak goreng sudah berkisar Rp14.000 per liter namun di tingkat pengecer masih tinggi karena jumlah stok minyak goreng memang masih terbatas," ujar Isnaini.
Isnaini mengatakan, selain memfasilitasi kegiatan OPM, pihaknya juga akan melakukan pengawasan di tingkat agen dan pedagang besar yang dilaksanakan pada Senin pekan depan.
Ia mengatakan, pelaksanaan OPM tahap II akan dilaksanakan di empat kecamatan yang belum dilaksanakan pada OPM tahap pertama yakni Kecamatan Amuntai Selatan (7/3), Haur Gading (8/3), Amuntai Utara (9/3) dan Kelurahan Paliwara Kecamatan Amuntai Tengah (10/3).
Pada setiap pelaksanaan OPM di kecamatan, Jumlah minyak goreng merk Alif yang dijual kepada warga sebanyak 800 liter minyak goreng kemasan dua liter kepada 400 kepala keluarga.
Selain minyak goreng juga dijual produk lain oleh pihak Bulog dan Wing Foods yang turut terlibat dalam pelaksanaan OPM.
"Pembagian kupon kepada warga kami serahkan kepada pihak kecamatan untuk membagikan kepada warga kurang mampu," katanya.
Pembagian kupon juga dimaksudkan agar warga tertib berbelanja, tidak belanja berlebihan (panic buying) dan berkerumun mengingat masih dalam situasi Pandemi COVID-19.
Warga Kecamatan Haur Gading Nur Hidayah dilokasi Pasar Murah, mengatakan bahwa harga minyak goreng di pasar kecamatan masih cukup mahal berkisar Rp20.000 per liter sedangkan harga bawang merah mencapai Rp40.000 per,-kilogram.
"Hanya dua komoditi itu yang masih mahal," katanya.
Ia berharap, pemerintah terus melakukan pengawasan kepada pedagang agar tidak menjual terlalu mahal bahan pokok mengingat Bulan Suci Ramadan sudah semakin dekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022