Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Tanah Laut  Noor Irwandy Kodratillah  mengatakan, Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kurau termasuk daerah rawan terjadinya bencana.

"Karena permukiman penduduk berhadapan langsung dengan garis pantai atau berkisar 100 meter dari pantai. Dengan adanya mitigasi ini kami berharap para nelayan tersadarkan dan bekerja sama melaksanakan program penanaman bibit mangrove untuk menghindari abrasi," Kata Noor Irwandy Kodratillah, pada Giat Mitigasi Bencana Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil, di Sungai Bakau Kecamatan Kurau, Kamis (24/2).

Sementara,  Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Selatan Ari Adi Noor mengungkapkan,  rehabilitasi kawasan pesisir kritis akan berhasil dengan kerjasama antar level pemerintah dari Kabupaten, provinsi dan pusat.

"Semoga masyarakat pesisir terlindungi dan muncul kesadaran masyarakat  secara swadaya untuk melestarikan lingkungannya dengan menanam mangrove secara  mandiri, sehingga kawasan pantai yang abrasi bisa menjadi kawasan wisata. Kegiatan mitigasi tidak hanya untuk melindungi secara fisik tetapi mampu membuat suatu kawasan menjadi destinasi wisata," terang Ari Adi Noor.

Terpisah, Ketua Kelompok Usaha Citra Lestari Sungai Bakau Misyransyah  mengaku dengan adanya kegiatan mitigasi bencana merasa terbantu dan tersadarkan untuk merehabilitasi permukiman di kawasan pantai.

"Kami memang dari dulu menginginkan menanam mangrove dan berharap setelah bibit mangrove ditanam, kedepannya ada tindak lanjut seperti pengawasan terhadap pertumbuhan magrove itu,"tegas Misransyah. 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022