Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS Me-launching atau meresmikan dua desa di daerahnya sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), Sabtu (12/2).
Kedua desa tersebut yakni Desa Sepakat Bersama Kecamatan Anjir Muara dan Desa Pulau Sewangi Kecamatan Alalak.
Launching tersebut dipusatkan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Batola di Desa Sepakat Bersama.
Pada acara itu ditandai deklarasi relawan Sapa dan penandatanganan komitmen bersama dalam mewujudkan DRPPA disaksikan Sekretaris Kemen-PPPA-RI Pribudiarta, Staf Ahli Kementerin, Asisten Deputi Perlindungan Perempuan, dan Fasilitator Nasiona melalui zoom meeting.
Bupati Batola Noormiliyani merasa bangga atas terpilihnya dua desa di Batola sebagi model DRPPA.
Dia menyatakan program tersebut merupakan salah satu upaya dalam memberikan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak-anak.
Bupati satu-satunya perempuan di Kalsel ini menyatakan, sebenarnya Batola sudah sejak lama berkomitmen untuk menjadi kabupaten ramah dan layak untuk anak-anak serta menjadikan daerah peduli dan ramah terhadap perempuan.
Hal itu, sebut dia, dibuktikan dengan banyaknya keterwakilan perempuan di berbagai bidang termasuk kades sehingga menjadi kabupaten ini terbanyak memiliki kades perempuan yakni 12 dari 163 kades.
“Kita berharap dengan adanya model desa ini akan meningkat kesadaran dalam mengintegrasikan perspektif gender dan ramah anak di setiap tata kelola pemerintahan desa,” ucap perempuan yang pernah menjabat Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini.
Sementara, Kepala DPPPA Provinsi Kalsel Husnul Khatimah menyampaikan, perlindungan terhadap perempuan dan anak telah diamanatkan dalam undang-undang.
Terutama, terang dia, perempuan memiliki potensi besar dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan.
Husnul menyatakan, permasalahan gender masih menjadi perhatian hingga saat ini sehingga Kementerian PPPA merasa perlu menunjuk kabupaten/kota untuk memiliki model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
“Di Kalsel sendiri baru Batola dan Tanah Laut yang bisa dijadikan model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak sesuai indikator dari kementerian,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala DPPKBP3A Batola Harliani melaporkan, launching dilaksanakan atas dasar ditetapkannya Batola sebagai kabupaten model DRPPA sesuai surat Kementerian PPPA Nomor 70 Tahun 2021.
Dari penetapan tersebut, lanjut Harliani, maka oleh Bupati Hj Noormiliyani AS dipilih Desa Sepakat Bersama dan Desa Pulau Sewangi sebagai sample dengan pertimbangan kades di kedua desa ini seorang perempuan.
Hal itu, papar dia, sesuai rekomendasi kementerian bahwa program ini akan berjalan sangat baik ketika perempuan yang menjadi pemimpin wilayahnya.
Mengingat tujuan dari kegiatan tetsebut, lanjut dia, untuk meningkatkan kesetaraan gender, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak.
“Kegiatan ini akan banyak melibatkan relawan Sapa maupun sosialisasi dan pelatihan dari pihak-pihak terkait,” tukasnya.
Launching juga dihadiri Sekdakab Batola H Zulkipli Yadi Noor, Ketua TP-PKK Batola Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor, Ketua DWP Hj Herwina Rezeki Zulkipli Yadi Noor, camat, relawan sahabat perempuan dan anak (Sapa) dan undangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kedua desa tersebut yakni Desa Sepakat Bersama Kecamatan Anjir Muara dan Desa Pulau Sewangi Kecamatan Alalak.
Launching tersebut dipusatkan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Batola di Desa Sepakat Bersama.
Pada acara itu ditandai deklarasi relawan Sapa dan penandatanganan komitmen bersama dalam mewujudkan DRPPA disaksikan Sekretaris Kemen-PPPA-RI Pribudiarta, Staf Ahli Kementerin, Asisten Deputi Perlindungan Perempuan, dan Fasilitator Nasiona melalui zoom meeting.
Bupati Batola Noormiliyani merasa bangga atas terpilihnya dua desa di Batola sebagi model DRPPA.
Dia menyatakan program tersebut merupakan salah satu upaya dalam memberikan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak-anak.
Bupati satu-satunya perempuan di Kalsel ini menyatakan, sebenarnya Batola sudah sejak lama berkomitmen untuk menjadi kabupaten ramah dan layak untuk anak-anak serta menjadikan daerah peduli dan ramah terhadap perempuan.
Hal itu, sebut dia, dibuktikan dengan banyaknya keterwakilan perempuan di berbagai bidang termasuk kades sehingga menjadi kabupaten ini terbanyak memiliki kades perempuan yakni 12 dari 163 kades.
“Kita berharap dengan adanya model desa ini akan meningkat kesadaran dalam mengintegrasikan perspektif gender dan ramah anak di setiap tata kelola pemerintahan desa,” ucap perempuan yang pernah menjabat Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini.
Sementara, Kepala DPPPA Provinsi Kalsel Husnul Khatimah menyampaikan, perlindungan terhadap perempuan dan anak telah diamanatkan dalam undang-undang.
Terutama, terang dia, perempuan memiliki potensi besar dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan.
Husnul menyatakan, permasalahan gender masih menjadi perhatian hingga saat ini sehingga Kementerian PPPA merasa perlu menunjuk kabupaten/kota untuk memiliki model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
“Di Kalsel sendiri baru Batola dan Tanah Laut yang bisa dijadikan model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak sesuai indikator dari kementerian,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala DPPKBP3A Batola Harliani melaporkan, launching dilaksanakan atas dasar ditetapkannya Batola sebagai kabupaten model DRPPA sesuai surat Kementerian PPPA Nomor 70 Tahun 2021.
Dari penetapan tersebut, lanjut Harliani, maka oleh Bupati Hj Noormiliyani AS dipilih Desa Sepakat Bersama dan Desa Pulau Sewangi sebagai sample dengan pertimbangan kades di kedua desa ini seorang perempuan.
Hal itu, papar dia, sesuai rekomendasi kementerian bahwa program ini akan berjalan sangat baik ketika perempuan yang menjadi pemimpin wilayahnya.
Mengingat tujuan dari kegiatan tetsebut, lanjut dia, untuk meningkatkan kesetaraan gender, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak.
“Kegiatan ini akan banyak melibatkan relawan Sapa maupun sosialisasi dan pelatihan dari pihak-pihak terkait,” tukasnya.
Launching juga dihadiri Sekdakab Batola H Zulkipli Yadi Noor, Ketua TP-PKK Batola Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor, Ketua DWP Hj Herwina Rezeki Zulkipli Yadi Noor, camat, relawan sahabat perempuan dan anak (Sapa) dan undangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022