Tanjung,  (AntaranewsKalsel) - Ratusan karyawan PT Adaro Indonesia dan mitra kerja yang beroperasi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, mengikuti salat Istisqa atau salat minta hujan menyusul masih tebalnya kabut asap di wilayah operasional tambang batu bara dan sekitarnya.


Ketua Panitia Salat Istisqa Dodik Chiron di Tanjung, Senin menyebutkan, dampak kabut asap tidak hanya dirasakan masyarakat Tabalong namun juga para karyawan tambang.]

Seperti terganggunya angkutan batubara akibat pendeknya jarak pandang di jalur hauling yang bisa membahayakan karyawan maupun peralatan yang ada.

"Dengan salat Istisqa berharap Allah SWT memberkahi seluruh masyarakat Tabalong dan meminta hujan dengan berkah sehingga aktifitas penambangan juga bisa berjalan lancar," jelas Dodik.

Selain dampak kabut asap yang dirasakan masyarakat, kesulitas air bersih akibat keringnya sumber air atau sumur juga melanda sejumlah wilayah.

Belum lagi lahan persawahan yang terkena dampak kekeringan dan terancam gagal panen juga terjadi di beberapa kecamatan.

Sementara itu kebakaran hutan dan lahan juga terus terjadi baik di wilayah Tabalong maupun perbatasan dengan Kalimantan Timur dan

Kalimantan Tengah.

Salah satu petugas UPT Barisan Pemadam Kebakaran Tabalong Fahriansyah sehari sebelumnya ratusan hektar lahan terbakar di perbatasan Desa Bagok (Kalimatan Tengah) dengan Desa Wikau Kecamatan Tanjung (Kalimantan Selatan) yang menghanguskan sekitar 100 hektare lahan.

Termasuk kebakaran rumah penduduk di Desa Padangin RT 2 Kecamatan Muara Harus yang menyebabkan tiga rumah warga ludes dilalap si jago merah.

"Sampai saat ini kebakaran lahan masih marak terjadi dan subuh tadi tiga rumah warga juga menjadi korban kebakaran yang diduga akibat hubungan arus pendek," jelas Fahriansyah.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015