Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H. Achmad Fikry menerima tamu Iwan Yusi, editor pembuatan buku yang berjudul “Aluh Idut Perempuan Pahlawan Asal Kandangan” yang ditulis oleh Aliman Syahrani dengan editor Iwan Yusi.

Adapun Iwan Yusi dan Aliman Syahrani ini adalah sastrawan di Kabupaten HSS, pada pertemuan itu Aliman Syahrani berhubung karena ada hal lain beliau tidak dapat berhadir, bertempat di ruang kerja Bupati HSS.

"Hari ini bertemu dengan Bapak Bupati, untuk bersilaturahmi dan sekaligus menyerahkan buku yang kami buat bersama Bapak Aliman Syahrani," kata Iwan Yusi, Rabu (2/2).

Dijelaskan dia, di bagian pengantar buku tersebut ada pengantar dari Bupati HSS, dan pada pembuatan buku ini yang sebagai penulisnya itu Aliman Syahrani  dan ia sendiri sedikit membantu sebagai editornya saja.

Buku ini sangat penting, karena buku ini nantinya akan dibaca anak-anak atau generasi muda, dirinya sebagai pensiunan guru, sewaktu dulu mengajar kepada murid di sekolahan, dan bertanya siapa itu Aluh Idut, murid pun menjawab hampir semuanya tidak kenal dengan Aluh Idut, yang mereka tahu hanya nama sebuah jalan.

Baca juga: Pengajar di HSS pamit

Adapun buku ini dibuat dengan mengambil sumber langsung dari keluarga Aluh Idut yang terdiri dua orang keponakan beliau, dan pihaknya menambahkan juga dari baca-bacaan yang tertulis  atau literatur, serta pembuatan buku sendiri kurang lebih 4- 5 bulan, dengan banyak halaman 302 lembar.

"Harapannya dengan adanya buku ini, agar generasi muda tahu bahwa di tanah Kandangan ini ada pahlawan, walau pun beliau bukan pahlawan nasional tapi pahlawan di hati masyarakat HSS, khususnya di Kandangan," katanya.

Aluh Idut sebagai pahlawan berdasarkan pengakuan dan tanda tangan Presiden pertama RI, Soekarno, walau pun bukan pahlawan nasional, karena pahlawan nasional itu perlu banyak syarat-syaratnya, sampai sekarang banyak diusulkan agar menjadi pahlawan nasional namun belum diakui.

Diceritakan sedikit dari isi buku ini, yaitu Aluh Idut itu seorang yang keras terhadap kolonial belanda, jadi beliau berperan sebagai intel atau mata-mata dari Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan.

"Aluh Idut itu adalah pedagang keliling, sekaligus memata-matai apa yang terjadi pada kondisi penjajahan kolonial pada saat itu, sehingga beliau bisa mendapat informasi-informasi untuk disampaikan kepada para pejuang di Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan," katanya.

Baca juga: Bupati HSS resmikan gedung PKBM serumpun dan serahkan BOP

Buku ini juga menceritakan biografi sosok Aluh Idut semenjak remaja, asal usul bergelar Aluh Idut dan nama asli beliau adalah Siti Warkiyah. Untuk buku ini sebagai penerbit dan menjadi wewenang adalah dari Dinas Pendidikan HSS untuk diperbanyak.

Dinas Pendidikan dapat pula menyebarkan ke seluruh sekolahan yang ada di HSS, sementara pihaknya bersama Aliman Syahrani, hanya sebagai pembuat buku tersebut.

Bupati HSS, H Achmad Fikry, mengatakan menyambut baik dan senang dengan adanya buku ini, ia mengarahkan buku ini untuk disebarkan kepada anak-anak dan perlu diperbanyak harus sampai ke sekolah-sekolah yang ada di HSS dari SD, SMP hingga SMA/SMK.

"Agar generasi yang ada di HSS juga tahu, siapa itu sosok perempuan yang bernama Aluh Idut," katanya.

Dalam pertemuan ini, Iwan Yusi juga menawarkan diri dan menawarkan niat kepada Bupati HSS untuk menulis buku biografi H. Achmad Fikry, dan bupati menyambut baik dan senang dengan tawaran tersebut.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022