Sejumlah siswa di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dilaporkan terpapar COVID-19 sehingga  sekolah kembali harus menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama seminggu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto di Banjarmasin Senin, membenarkan sejumlah siswa di kotanya terpapar COVID-19, yakni, siswa SMP.

"Ada tiga SMP yang siswanya terkonfirmasi positif terpapar COVID-19, hingga diputuskan PJJ selama seminggu," ujarnya.

Menurut dia, tiga SMP yang siswanya ada terkonfirmasi positif COVID-19 baru ini adalah SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 19.

"Memang totalnya siswa yang terkonfirmasi itu lebih sepuluh orang, sebagian besar tanpa gejala," ucapnya.

Dia pun menyampaikan, kasus terpapar COVID-19 bagi siswa ini diyakini tidak dari sekolah saat pendidikan tatap muka (PTM), melainkan dari luar sekolah.

"Mungkin anak-anak kita ini kurang disiplin protokol kesehatan saat di luar sekolah atau lagi jalan-jalan ke mana," ujar Totok.

Dia pun menyampaikan, agar semuanya terus menjaga protokol kesehatan, jika belum bervaksin, segera bervaksin.

Sementara itu, Kabid Bina SD Disdik Kota Banjarmasin Nuryadi juga menyampaikan adanya siswa SD yang harus melaksanakan PJJ.

"Ada siswa SD yang harus PJJ ini karena ada kerabat dekatnya yang terpapar COVID-19, jadi dia diminta PJJ saja sementara waktu," ujarnya.

Pihaknya tidak memutuskan untuk menghentikan PTM di sekolah tersebut, karena diketahui siswa tersebut tidak terkonfirmasi positif COVID-19, hanya keluarganya.

Menurut Nuryadi, pihak sekolah sejauh sudah cukup ketat menerapkan protokol kesehatan, namun tentunya saat di luar sekolah, tidak bisa dikontrol lagi.

"Kita minta para orangtua agar ketat mengawasi anak-anak, sebab saat ini kasus COVID-19 mulai naik," ujarnya.

Dari data Dinkes Kalsel pada 31 Januari 2022, kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin kembali nambah 31 kasus, hingga kasus aktif COVID-19 di Ibukota Provinsi Kalsel ini mencapai 136 kasus.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022