Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memberikan izin untuk tempat wisata kuliner di bawah Jembatan Banua Anyar di Banjarmasin Utara kembali dibuka, setelah hampir dua tahun tutup karena pandemi COVID-19.
Wisata kuliner yang berdekatan dengan museum Wasaka, museum yang menyimpan berbagai benda masa peperangan yang dipimpin Brigjen Hasan Basri di Provinsi Kalsel melawan penjajah belanda tersebut disebutkan wisata "mawarung Baimbai".
Mawarung dari bahasa Banjar, artinya nongkrong di warung untuk makan dan minum. Sedangkan Baimbai dengan artian bersama-sama.
Wisata mewarung Baimbai di bawah jembatan Banua Anyar yang membentangi sungai Martapura, sungai terbesar di Kota Banjarmasin tersebut sudah ada sejak 2019.
"Setelah tutup karena pandemi COVID-19 sekitar 1 tahun dan 10 bulan, baru Sabtu tadi dibuka lagi wisata ini," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq di Banjarmasin, Senin.
Menurut Ikhsan, di wisata ini ada sebanyak 32 usaha kecil atau pedagang yang menyediakan kuliner khas Banjar, baik minuman, makanan dan kue. Buka setiap hari Selasa hingga Sabtu pada pukul 15.00 WITA hingga selesai.
"Beragam makanan seperti katupat, lapat, nasi kuning, mie habang, kemudian ada kakoleh, putu mayang, banyak lagi kue khas, dijamin suka semuanya," tutur Ikhsan.
Menurut dia, disaat pandemi COVID-19 ini belum berakhir, meski kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin sudah sangat turun, tetap para pengunjung disyaratkan penuhi aturan protokol kesehatan.
"Jadi pedagang dan pengunjung wajib disiplin protokol kesehatan," tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin mengatakan, pihaknya di dewan mendukung dibukanya kembali objek wisata, salah satunya wisata kuliner Mewarung Baimbai di bawah Jembatan Banua Anyar tersebut.
"Kita dukung langkah pemerintah kota, tentunya dengan harus ketat diterapkan protokol kesehatan, sebab pandemi COVID-19 belum berakhir," ucapnya.
Dia pun mengatakan, harua diawasi betul aktivitas di objek wisata, karena merupakan tempat terjadinya keramaian.
"Kita mengharapkan ekonomi masyarakat kembali bangkit, tapi kita juga harus terus waspada, sebab kasua COVID-19 dengan varian baru Omicron ini makin tinggi kasusnya, jadi semua jangan kendor disiplin protokol kesehatan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Wisata kuliner yang berdekatan dengan museum Wasaka, museum yang menyimpan berbagai benda masa peperangan yang dipimpin Brigjen Hasan Basri di Provinsi Kalsel melawan penjajah belanda tersebut disebutkan wisata "mawarung Baimbai".
Mawarung dari bahasa Banjar, artinya nongkrong di warung untuk makan dan minum. Sedangkan Baimbai dengan artian bersama-sama.
Wisata mewarung Baimbai di bawah jembatan Banua Anyar yang membentangi sungai Martapura, sungai terbesar di Kota Banjarmasin tersebut sudah ada sejak 2019.
"Setelah tutup karena pandemi COVID-19 sekitar 1 tahun dan 10 bulan, baru Sabtu tadi dibuka lagi wisata ini," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq di Banjarmasin, Senin.
Menurut Ikhsan, di wisata ini ada sebanyak 32 usaha kecil atau pedagang yang menyediakan kuliner khas Banjar, baik minuman, makanan dan kue. Buka setiap hari Selasa hingga Sabtu pada pukul 15.00 WITA hingga selesai.
"Beragam makanan seperti katupat, lapat, nasi kuning, mie habang, kemudian ada kakoleh, putu mayang, banyak lagi kue khas, dijamin suka semuanya," tutur Ikhsan.
Menurut dia, disaat pandemi COVID-19 ini belum berakhir, meski kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin sudah sangat turun, tetap para pengunjung disyaratkan penuhi aturan protokol kesehatan.
"Jadi pedagang dan pengunjung wajib disiplin protokol kesehatan," tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin mengatakan, pihaknya di dewan mendukung dibukanya kembali objek wisata, salah satunya wisata kuliner Mewarung Baimbai di bawah Jembatan Banua Anyar tersebut.
"Kita dukung langkah pemerintah kota, tentunya dengan harus ketat diterapkan protokol kesehatan, sebab pandemi COVID-19 belum berakhir," ucapnya.
Dia pun mengatakan, harua diawasi betul aktivitas di objek wisata, karena merupakan tempat terjadinya keramaian.
"Kita mengharapkan ekonomi masyarakat kembali bangkit, tapi kita juga harus terus waspada, sebab kasua COVID-19 dengan varian baru Omicron ini makin tinggi kasusnya, jadi semua jangan kendor disiplin protokol kesehatan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022