Martapura, (AntaranewsKalsel) - Tim terpadu Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengawasi aktivitas warga negara asing yang bekerja pada sebuah perusahaan di kabupaten setempat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banjar Aspihani di Kota Martapura, Minggu mengatakan, tim sudah turun ke lapangan melakukan pengawasan, Rabu (8/10).

"Tim terpadu terjun langsung ke perusahaan melihat aktivitas WNA di perusahaan pertambangan PT Merge Mining Industry di Desa Rantau Bakula, Kecamatan Sungai Pinang," ujarnya.

Disebutkan, tim terpadu terdiri dari Disnaker Banjar, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemkab Banjar didukung personel intel Polres Banjar dan personel Kodim 1006/Martapura.

Sedangkan perusahaan diwakili Xun Fu Sheng sebagai Manager Logistik PT Merge Mining Industry, Chang Ci Fu sebagai Kabag kantor dan Normansyah sebagai penerjemah.

Dijelaskan, tim bekerja mulai dari penertiban dokumen keimigrasian, hingga mengawasi kegiatan warga negara asing di perusahaan tambang batubara tersebut.

Tugas tim melakukan pengawasan di samping bisa merekomendasikan kepada kepolisian dan kantor imigrasi untuk mengambil tindakan sesuai kewenangan yang diberikan.

"Pengawasan paling penting yang dilakukan terhadap WNA adalah kemungkinan mereka melakukan aktivitas mencurigakan mengarah ke tindak kejahatan," ungkapnya.

Sementara, pengawasan secara menyeluruh terhadap pekerja yakni mengecek kepatuhan terhadap aturan dan undang-undang yang mengatur tentang keselamatan kerja.

"Perusahaan harus menjalankan prosedur seperti mengutamakan K3 atau keselamatan dan kesehatan kerja hingga pencegahan penyakit akibat kerja (PAK)," ucapnya.

Menurut dia, sesuai pendataan yang dilakukan, jumlah tenaga kerja di perusahaan itu sebanyak 158 orang pekerja lokal atau WNI dan 116 orang merupakan WNA asal Tiongkok.

"Pengawasan terhadap tenaga kerja khususnya WNA sebagai upaya dalam mencegah gerakan radikal yang akhir-akhir ini muncul dan marak di tengah masyarakat," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015