Tim dosen Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) beserta Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) dan para santri melakukan panen perdana Edamame atau Kedelai Jepang di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Senin (10/1).
Kegiatan tersebut bagian Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) kolaborasi Adaro dan ULM dengan skema “Matching Fund” untuk membantu proses pengembangan usaha pesantren.
“Alhamdulillah, kita sudah bisa memetik keberhasilan pada panen hari ini, meskipun belum maksimal namun yang terpenting kita sudah berusaha dan berupaya,” ungkap Ustadz Muhammad Rizali, Ketua Badan Pengelola Usaha Pesantren (BPUP) Nurul Muhibbin Halong.
Lebih lanjut Ustadz Zali, mengungkapkan terimakasih kepada pihak ULM yang telah memberikan pendampingan dalam budidaya Edamame dan juga kepada tim YABN atas dukungan yang telah diberikan.
“ Melalui kegiatan budidaya tanaman Edamame ini bisa menambah skill para santri selain dari pembelajaran agama, sehingga dapat menjadi bekal para santri ketika hidup di masyarakat dan juga sesuai dengan harapan Pimpinan Ponpes," tambah Ustadz Zali.
Rasa bahagia juga diungkapkan salah satu dosen Fakultas Pertanian ULM Banjarbaru Prof Agung Nugroho yang ikut panen perdana Edamame bersama para santri.
“Alhamdulillah yang kita rencanakan dan upayakan telah membuahkan hasil di depan mata kita, semoga bisa bermanfaat bagi usaha pesantren dan menambah nutrisi untuk santri,” ungkap Profesor Agung.
Sebelumnya ia bersama dengan tim dosen lainnya serta beberapa mahasiswa magang ULM selama kurang lebih 110 hari melakukan pendampingan teknis budidaya Edamame baik secara langsung turun ke lapangan maupun secara online.
Kendala hama penyakit, tantangan pemenuhan air, perawatan tanaman merupakan sebuah proses yang harus dihadapi sebelum masa panen ini tiba.
Apalagi semua proses dilakukan secara organik yang mana tim harus lebih intensif melakukan perawatannya.
Namun semua itu mampu dilewati dengan semangat para santri dan juga pendampingan dari YABN bersama ULM dan tentunya ini menjadi pembelajaran berharga bagi Santri khususnya di tim Pokja Pertanian Ponpes Nurul Muhibbin Halong.
Berbagai kendala dan tantangan tersebut juga menjadi pembelajaran bagi mahasiswa ULM yang magang di Ponpes.
“Tanpa tantangan dan kendala, kita tidak akan belajar,” jelas Agung Namun panen ini bukan hasil akhir, tetapi bagian dari awal sirkulasi usaha yang dijalankan.
Section Head YABN, Agung Nugroho yang juga hadir pada saat panen perdana mengharapkan dengan pencapaian panen perdana ini dapat menjadi modal untuk mengembangkan usaha ke depan yang lebih besar lagi.
“Semoga hasil panen ini bisa memberikan kontribusi bagi ponpes dan media pembelajaran bagi santri,” tandas Agung Nugroho, Section Head YABN.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kegiatan tersebut bagian Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) kolaborasi Adaro dan ULM dengan skema “Matching Fund” untuk membantu proses pengembangan usaha pesantren.
“Alhamdulillah, kita sudah bisa memetik keberhasilan pada panen hari ini, meskipun belum maksimal namun yang terpenting kita sudah berusaha dan berupaya,” ungkap Ustadz Muhammad Rizali, Ketua Badan Pengelola Usaha Pesantren (BPUP) Nurul Muhibbin Halong.
Lebih lanjut Ustadz Zali, mengungkapkan terimakasih kepada pihak ULM yang telah memberikan pendampingan dalam budidaya Edamame dan juga kepada tim YABN atas dukungan yang telah diberikan.
“ Melalui kegiatan budidaya tanaman Edamame ini bisa menambah skill para santri selain dari pembelajaran agama, sehingga dapat menjadi bekal para santri ketika hidup di masyarakat dan juga sesuai dengan harapan Pimpinan Ponpes," tambah Ustadz Zali.
Rasa bahagia juga diungkapkan salah satu dosen Fakultas Pertanian ULM Banjarbaru Prof Agung Nugroho yang ikut panen perdana Edamame bersama para santri.
“Alhamdulillah yang kita rencanakan dan upayakan telah membuahkan hasil di depan mata kita, semoga bisa bermanfaat bagi usaha pesantren dan menambah nutrisi untuk santri,” ungkap Profesor Agung.
Sebelumnya ia bersama dengan tim dosen lainnya serta beberapa mahasiswa magang ULM selama kurang lebih 110 hari melakukan pendampingan teknis budidaya Edamame baik secara langsung turun ke lapangan maupun secara online.
Kendala hama penyakit, tantangan pemenuhan air, perawatan tanaman merupakan sebuah proses yang harus dihadapi sebelum masa panen ini tiba.
Apalagi semua proses dilakukan secara organik yang mana tim harus lebih intensif melakukan perawatannya.
Namun semua itu mampu dilewati dengan semangat para santri dan juga pendampingan dari YABN bersama ULM dan tentunya ini menjadi pembelajaran berharga bagi Santri khususnya di tim Pokja Pertanian Ponpes Nurul Muhibbin Halong.
Berbagai kendala dan tantangan tersebut juga menjadi pembelajaran bagi mahasiswa ULM yang magang di Ponpes.
“Tanpa tantangan dan kendala, kita tidak akan belajar,” jelas Agung Namun panen ini bukan hasil akhir, tetapi bagian dari awal sirkulasi usaha yang dijalankan.
Section Head YABN, Agung Nugroho yang juga hadir pada saat panen perdana mengharapkan dengan pencapaian panen perdana ini dapat menjadi modal untuk mengembangkan usaha ke depan yang lebih besar lagi.
“Semoga hasil panen ini bisa memberikan kontribusi bagi ponpes dan media pembelajaran bagi santri,” tandas Agung Nugroho, Section Head YABN.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022