Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI - Terminal BBM Banjarmasin bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) mendukung penuh upaya pelestarian Bekantan di Pulau Bakut, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 


"Langkah tersebut sebagai bentuk kepedulian lingkungan dan juga menciptakan kawasan hijau," kata Senior Supervisor Eksternal Relations PT Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan, Andar Titi Lestari melalui sambutan tertulisnya di Banjarmasin, Rabu.

Dia mengatakan, dalam kegiatan Corporate Social Reponsibility (CSR) kali ini, Pertamina memberikan bantuan moril maupun materil pada upaya penyelamatan dan konservasi Bekantan di Pulau Bakut.

Berdasarkan data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel pada 2007 menunjukkan bahwa populasi bekantan diperkirakan masih mencapai sekitar 5.010 ekor di Kalimantan Selatan dan cenderung turun, hal ini menggerakkan Pertamina sebagai Perusahaan milik Negara untuk berkontribusi.

Bekantan (Proboscis Monkey) adalah primata endemik Kalimantan atau dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai nasalis larvatus sejak 2011 sudah dikategorikan langka (endangered) oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources - IUCN.

Dia mengemukakan, di Indonesia primata yang satu ini lebih dulu dilindungi oleh peraturan perundang-undangan seperti UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, SK Menteri Kehutanan No.301/Kpts-II/1991 (10 Juni 1991).

Dalam rangka membantu pemerintah terhadap perlindungan dan pelestarian Bekantan di Kalimantan Selatan, Pertamina melalui sub bidang program CSR-nya yaitu Pertamina Hijau bersama-sama dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia dan BKSDA Provinsi Kalsel melakukan fokus wilayah konservasi di Pulau Bakut.

Area seluas 18,70 hektare yang terletak di tengah-tengah Sungai Barito merupakan wilayah Ring I operasional Terminal BBM Banjarmasin milik Pertamina dan tempat yang baik untuk habitat bekantan endemik borneo yang menyukai hutan lahan basah baik di dalam maupun di luar konservasi.

"Kami memberikan bantuan dalam dua fokus kegiatan yaitu kegiatan tahap rescue atau penyelamatan dan kegiatan tahap rehabilitasi, tujuannya tidak lain agar Bekantan dapat dilestarikan di Pulau Bakut," ujar dalam rilisnya.

Kegiatan konservasi bekantan akan didukung penuh oleh Pertamina melalui Sahabat Bekantan Indonesia hingga menggapai mimpinya untuk dapat menjadi Area Konservasi Wisata dan Edukatif.

Pada 2015 akan difokuskan pada tahap penyelamatan dan rehabilitasi.

Dalam tahap penyelamatan, Pertamina memberikan bantuan kandang angkut rescue, keperluan peralatan bius, biaya sarana mobilitas dan transportasi rescue, biaya karantina, biaya pelepasliaran bekantan.

Sedangkan untuk tahap rehabilitasi, Pertamina memberikan bantuan kandang karantina, kandang habituasi, Program edukasi kepada masyarakat tentang Bekantan, dan pelestarian lingkungan yang menjadi Habitat Bekantan.

Andar menambahkan, kegiatan ini juga melibatkan peran serta masyarakat untuk menyukseskan program konservasi Bekantan.

"Kami bersama-sama dengan Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia dan BKSDA Propinsi Kalsel aktif masuk ke kampung-kampung untuk memberikan edukasi kepada masyarakat karena kami paham Bekantan telah menjadi Mascot atau Ikon Kalimantan Selatan," ujarnya.

Terinspirasi oleh kegiatan-kegiatan konservasi yang telah lebih dulu dikembangkan Pertamina bersama masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia, Marketing Operation Region VI berkomitmen mengembangkan wilayah konservasi di Pulau Bakut ini hingga mampu menjadi Area Konservasi, Area Wisata dan Edukasi pada 2020.

Dengan tetap konsisten melakukan pengembangan dalam lima tahun ke depan dan menjaga koordinasi yang intensif, yang telah terjalin antara Pertamina, Sahabat Bekantan Indonesia, BKSDA, BLHD, Kepolisian, dan seluruh masyarakat.

"Diharapkan masyarakat juga turut aktif peduli bahwa manusia dan lingkungan harus hidup berdampingan," harap Andar.

Kegiatan yang dilaksanakan tidak hanya berupa perlindungan bekantan tetapi juga akan mengarah pada pemberdayaan masyarakat lokal mengenai manfaat areal konservasi bagi kehidupan yang kemudian dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat setempat.

General Manager Marketing Operation Region VI Faris Aziz menjelaskan bahwa Kalimantan kaya akan flora dan fauna endemiknya yang harus dijaga dan dilestarikan.

"Pertamina Hijau hadir di seluruh negeri, membantu Indonesia tetap di juluki sebagai Negara Megabiodiversitas karena kekaguman peneliti dunia terhadap keaneka ragamanan flora dan fauna dari spesies purba hingga spesies langka seperti komodo, anggrek hitam dan raflesia arnoldi," ujar Faris Aiz.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015