Batulicin, (AntaranewsKalsel) - Sebagian masyarakat Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, hingga saat ini masih belum memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu H. Damrah melalui Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Daru Dewa, di Batulicin, Senin mengatakan, pemerintah selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh masyarakat yang ada di Tanah Bumbu terutama di bidang kesehatan.

"Agar pelayanan yang kami berikan bisa benar-benar optimal, kita memerlukan dukungan masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan, seperti yang dialami salah satu masyarakat di Kecamatan Kusan Hulu, sebut saja Utuh (23), pihaknya menderita Kanker Tulang yang diperkirakan sudah mencapai stadium empat.

"Sebelumnya Apan sudah pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanah Bumbu, karena keterbatasan medis maupun alat yang ada di rumah sakit, sehingga ia dirujuk ke Rumah Sakit di Banjarmasin," katanya.

Daru menjelaskan, semua biaya untuk pengobatan tersebut akan ditanggung oleh pemerintah, namun pihak yang bersangkutan malah memilih pengobatanya secara tradisional yang ada di kampung.

"Kami sudah memberikan pengertian kepada pasien dan pihak keluarganya, penanganan kanker yang diperkirakan stadium empat tersebut tidak bisa diobati dengan cara tradisional, penyakit tersebut harus segera dioperasi," tuturnya.

Namun lanjut Daru, pihak yang bersangkutan dan keluarganya tetap menghendaki pengobatan dengan cara tradisional.

"Kami sudah berusaha memberikan pelayan yang terbaik kepada masyarakat di bidang kesehatan, akan tetapi jika tidak ada kerja sama antara pihak pasien dan pemerintah bagaimana bisa sukses," katanya.

Pemerintah akan terus memberikan penyuluhan kepada semua dengan cara melakukan sosialisasi melalui puskesmas untuk disampaikan kepada seluruh warga yang ada di Tanah Bumbu, betapa pentingnya terhadap kesehatan dan diharapkan jangan sampai ada lagi ada masyarakat yang kurang sadar dan mengerti bahaya penyakit kanker.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015