Kasus baru di Australia pada Minggu turun ketika orang-orang yang menjalani tes COVID-19 pada akhir pekan liburan berkurang, kendati jumlahnya masih berada di atas 30.000 orang.
Sementara itu, semakin banyak orang yang masuk rumah sakit di New South Wales untuk dirawat di tengah kekhawatiran bahwa sistem kesehatan nasional kemungkinan akan kewalahan.
Jumlah kasus baru yang tercatat di New South Wales, negara bagian berpenduduk paling padat, berkurang tajam menjadi 18.278 dari 22.577 orang sehari sebelumnya, menurut data departemen kesehatan.
Data itu juga memperlihatkan bahwa jumlah tes COVID selama Hari Tahun Baru turun seperempat. Namun, jumlah orang yang dirawat inap melonjak sebesar 18 persen menjadi 1.066 pasien.
Di Victoria, jumlah kasus harian masih berada di atas 7.000 orang, sementara Queensland melaporkan rekor kasus baru, yakni 3.587 orang.
Baca juga: Alat uji COVID-19 di Australia ditarik tak kredibel
"Saat kita memasuki tahun yang baru, kita memasuki pertempuran baru melawan COVID-19," kata Kepala Badan Keuangan Queensland Cameron Dick.
"Kalau kita bisa memperlambat penyebaran virus, itu terutama akan menurunkan tekanan pada sistem kesehatan kita," kata Dick.
Ia meminta masyarakat untuk menjalani vaksinasi, juga agar disuntik vaksin penguat (booster), mengenakan masker jika berada di dalam ruangan, dan jika memungkinkan bekerja dari rumah.
Jumlah total secara nasional menyangkut kasus baru di Australia --sambil menunggu laporan dari Western Australia dan Northern Territory-- pada Minggu tercatat lebih dari 32.200 orang. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan catatan pada Sabtu, 35.327 orang.
Semua negara bagian Australia, kecuali Western Australia, sudah mulai hidup berdampingan dengan virus. Kebiasaan itu dijalankan pada saat tingkat vaksinasi sudah meningkat dan pelonggaran pembatasan menyebabkan peningkatan kasus.
Ada lima orang lagi yang dilaporkan meninggal di New South Wales dan Victoria sehingga menambah jumlah keseluruhan kematian selama pandemi menjadi hampir 2.260 jiwa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Australia akan pulangkan warganya di India mulai 15 Mei
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Sementara itu, semakin banyak orang yang masuk rumah sakit di New South Wales untuk dirawat di tengah kekhawatiran bahwa sistem kesehatan nasional kemungkinan akan kewalahan.
Jumlah kasus baru yang tercatat di New South Wales, negara bagian berpenduduk paling padat, berkurang tajam menjadi 18.278 dari 22.577 orang sehari sebelumnya, menurut data departemen kesehatan.
Data itu juga memperlihatkan bahwa jumlah tes COVID selama Hari Tahun Baru turun seperempat. Namun, jumlah orang yang dirawat inap melonjak sebesar 18 persen menjadi 1.066 pasien.
Di Victoria, jumlah kasus harian masih berada di atas 7.000 orang, sementara Queensland melaporkan rekor kasus baru, yakni 3.587 orang.
Baca juga: Alat uji COVID-19 di Australia ditarik tak kredibel
"Saat kita memasuki tahun yang baru, kita memasuki pertempuran baru melawan COVID-19," kata Kepala Badan Keuangan Queensland Cameron Dick.
"Kalau kita bisa memperlambat penyebaran virus, itu terutama akan menurunkan tekanan pada sistem kesehatan kita," kata Dick.
Ia meminta masyarakat untuk menjalani vaksinasi, juga agar disuntik vaksin penguat (booster), mengenakan masker jika berada di dalam ruangan, dan jika memungkinkan bekerja dari rumah.
Jumlah total secara nasional menyangkut kasus baru di Australia --sambil menunggu laporan dari Western Australia dan Northern Territory-- pada Minggu tercatat lebih dari 32.200 orang. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan catatan pada Sabtu, 35.327 orang.
Semua negara bagian Australia, kecuali Western Australia, sudah mulai hidup berdampingan dengan virus. Kebiasaan itu dijalankan pada saat tingkat vaksinasi sudah meningkat dan pelonggaran pembatasan menyebabkan peningkatan kasus.
Ada lima orang lagi yang dilaporkan meninggal di New South Wales dan Victoria sehingga menambah jumlah keseluruhan kematian selama pandemi menjadi hampir 2.260 jiwa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Australia akan pulangkan warganya di India mulai 15 Mei
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022