Pemkab Tapin melibatkan puluhan penjahit untuk membuat 15 ribu masker sasirangan, nantinya masker itu dibagikan kepada masyarakat.
Wakil Bupati Tapin H Syafrudin Noor mengatakan, kain bermotif khas daerah itu dibeli dari perajin sasirangan lokal.
"Maskernya ada tiga lapis. Kita bagikan ke masyarakat," ujarnya, Selasa.
Permintaan masker oleh Pemkab Tapin itu, dikatakan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Fauziah, selain untuk kesehatan juga sebagai upaya meningkatkan ekonomi perajin.
"Ada 30 penjahit yang terlibat. Mereka alumni kursus di Disnaker Tapin," ujarnya.
Permintaan masker oleh Pemkab Tapin itu, katanya, sudah ke sekian kali selama pandemi COVID-19.
"Setiap penjahit dapat jatah 500 masker. Harganya Rp 2500," ujarnya.
Untuk pembuatan masker keren sasirangan itu, Fauziah mengatakan para penjahit siap menerima pesanan, misalnya dari perusahan ataupun komunitas.
"Caranya silahkan datang ke Disnaker Tapin. Selain masker juga bisa membuat kantong belanja, taplak meja, dan lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Wakil Bupati Tapin H Syafrudin Noor mengatakan, kain bermotif khas daerah itu dibeli dari perajin sasirangan lokal.
"Maskernya ada tiga lapis. Kita bagikan ke masyarakat," ujarnya, Selasa.
Permintaan masker oleh Pemkab Tapin itu, dikatakan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Fauziah, selain untuk kesehatan juga sebagai upaya meningkatkan ekonomi perajin.
"Ada 30 penjahit yang terlibat. Mereka alumni kursus di Disnaker Tapin," ujarnya.
Permintaan masker oleh Pemkab Tapin itu, katanya, sudah ke sekian kali selama pandemi COVID-19.
"Setiap penjahit dapat jatah 500 masker. Harganya Rp 2500," ujarnya.
Untuk pembuatan masker keren sasirangan itu, Fauziah mengatakan para penjahit siap menerima pesanan, misalnya dari perusahan ataupun komunitas.
"Caranya silahkan datang ke Disnaker Tapin. Selain masker juga bisa membuat kantong belanja, taplak meja, dan lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021