Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan dinyatakan dalam kondisi darurat kabut asap menyusul pekatnya kabut asap dalam sepekan terakhir.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Faturrahman di Amuntai Senin mengatakan sejak 21 September 2015 wilayah HSU dinyatakan darurat kabut asap.

"Sejak 15 September Wilayah HSU sudah Siaga Darurat Asap namun pada dua pekan terakhir sejak 21 September kondisinya kita tingkatkan menjadi Darurat Kabut Asap," Ujar Faturrahman.

Faturrahman menjelaskan BPBD HSU sudah mendirikan posko sejak siaga darurat asap diberlakukan.

"Sehingga begitu diterima laporan masyarakat tentang terjadi kebakaran lahan segera dipadamkan," kata Faturrahman.

Dengan kondisi darurat asap, lanjutnya masyarakat juga diminta menghentikan aktivitas pembakaran sampah, pekarangan dan lainnya yang bisa memperparah dampak kabut asap.

Diterangkan, dana operasional penanganan kabut asap dialokasikan dari dana bantuan pusat, namun hingga kini dananya belum cair. Sementara penanganan dampak kabut asap harus segera dilaksanakan.

Faturrahman mengatakan kondisi kabut asap yang paling parah terjadi bertepatan pada Hari Idul Adha kemaren dimana jarak pandang hanya 10 meter.

Bekerjasama dengan Dinas kesehatan, BPBD HSU membagikan sebanyak 7000 lebih masker kepada masyarakat di tujuh kecamatan dan pengguna jalan dibundaran Jalan Ahmad Yani Amuntai.

Berdasarkan pantauan, hingga Senin (28/9) kabut asap masih cukup tebal menyelimuti kawasan kabupaten ini khususnya pada pagi hari.

Faturrahman menuturkan, guna mengurangi dampak kabut asap, Pemkab HSU menghimbau warganya agar mengurangi aktivitas diluar rumah khususnya bagi anak-anak, tidak membakar sampah dan mengenakan masker saat bepergian.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015