Legislatif Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan telah menyiapkan bibit udang dan bandeng bagi nelayan di Pulau Laut Timur, terutama mereka pemilik tambak yang terkena dampak banjir rob.
"Pengadaan bibit udang dan bandeng tersebut melalui dana aspirasi 2021," kata anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru, Hj Alfisah, dilaporkan, Sabtu.
Dikatakan, bantuan bibit udang dan bibit bandeng tersebut, sekaligus bisa mengobati kesedihan nelayan yang tambaknya meluap akibat banjir rob yang menyebabkan ikan dan udang yang ada di dalamnya terlepas atau hilang.
"Mudah-mudahan bantuan benur udang dan bandeng tersebut belum diserahkan, dan momentnya saat ini pasa untuk diserahkan pascabanjir rob yang menyebabkan sejumlah tambak airnya meluap," jelas mantan Ketua DPRD Kotabaru 2014-2019.
Tingal nelayan atau yang menjadi korban berkoordinasi dengan Dinas Perikanan Kotabaru atau instansi terkait lainnya, menanyakan tentang bantuan benur udang dan bandeng tersebut.
"Informasi terakhir, bantuan melalui dana aspirasi berupa benur anak udang dan bandeng itu belum diserahkan kepada nelayan di Pulau Laut Timur," ujarnya.
Kebetulan, lanjut dia, nelayan yang mengajukan bibit udang dan bandeng baru nelayan di Kecamatan Pulau Laut Timur.
Bisa saja nelayan lain juga mengajukan, namun mekanismenya bisa dikoordinasikan dengan lembaga terkait.
Ke depannya, lanjut mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotabaru apabila banyak nelayan yang menjadi korban benjana banjir rob menginginkan bantuan ada mekanismenya yang harus dipenuhi.
Di antaranya, kepala daerah dalam hal ini Bupati Kotabaru bisa menetapkan bencana, sehingga bantuan sosial atau hibah bisa diarahkan dananya, atau bagaimana kepala daerah berinisiatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Pengadaan bibit udang dan bandeng tersebut melalui dana aspirasi 2021," kata anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru, Hj Alfisah, dilaporkan, Sabtu.
Dikatakan, bantuan bibit udang dan bibit bandeng tersebut, sekaligus bisa mengobati kesedihan nelayan yang tambaknya meluap akibat banjir rob yang menyebabkan ikan dan udang yang ada di dalamnya terlepas atau hilang.
"Mudah-mudahan bantuan benur udang dan bandeng tersebut belum diserahkan, dan momentnya saat ini pasa untuk diserahkan pascabanjir rob yang menyebabkan sejumlah tambak airnya meluap," jelas mantan Ketua DPRD Kotabaru 2014-2019.
Tingal nelayan atau yang menjadi korban berkoordinasi dengan Dinas Perikanan Kotabaru atau instansi terkait lainnya, menanyakan tentang bantuan benur udang dan bandeng tersebut.
"Informasi terakhir, bantuan melalui dana aspirasi berupa benur anak udang dan bandeng itu belum diserahkan kepada nelayan di Pulau Laut Timur," ujarnya.
Kebetulan, lanjut dia, nelayan yang mengajukan bibit udang dan bandeng baru nelayan di Kecamatan Pulau Laut Timur.
Bisa saja nelayan lain juga mengajukan, namun mekanismenya bisa dikoordinasikan dengan lembaga terkait.
Ke depannya, lanjut mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotabaru apabila banyak nelayan yang menjadi korban benjana banjir rob menginginkan bantuan ada mekanismenya yang harus dipenuhi.
Di antaranya, kepala daerah dalam hal ini Bupati Kotabaru bisa menetapkan bencana, sehingga bantuan sosial atau hibah bisa diarahkan dananya, atau bagaimana kepala daerah berinisiatif.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021