Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Perajin Eceng Gondok di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan belum semuanya mampu memenuhi pesanan besar dari luar daerah karena antar kelompok perajin belum tersinergi dengan baik.


"Perajin masih sendiri-sendiri dalam memenuhi pesanan dari luar, sehingga ketika ada permintaan yang besar, perajin tidak bisa memenuhi karena terbatas modal dan jumlah perajin," kata Kabid Industri Dikuperindag Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Sri Mainoor di Mataram, Sabtu.

Mainoor menjelaskan, pihaknya sudah merintis keberadaan kelompok perajin besar yang menjadi pemasok dan pembina perajin kecil, yakni Kelompok Perajin Kembang Ilung Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan.

"Kelompok ini sudah mampu memenuhi pesanan besar, kita upayakan kelompok perajin lain juga bisa mengikuti jejak mereka" katanya.

Ia mengatakan Pemerintah daerah, melalui Dinas Koperasi,UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Dikuperindag) siap mendukung dan memfasilitasi dengan bantuan permodalan, pelatihan, pameran dan sebagainya.

Noor Aida Perajin Eceng Gondok Kelompok 'Balimbur' Ilung Desa Tapus Dalam mengaku pernah dapat pesanan dalam jumlah cukup besar dari pihak Bandara Kota Palangkaraya.

"Pesanan terpaksa tidak bisa dipenuhi karena terbatas modal dan jumlah perajin," Ujar Noor Aida.

Aida mengatakan sebenarnya jumlah perajin Kelompok Balimbur Ilung didesa Tapus Dalam Kecamatan Amuntai tengah jumlahnya mencapai 20 orang, namun sebagian besar perajin menjadikan aktivitas kerajinan sebagai mata pencarian sampingan.

"Jika musim tanam tiba, perajin meninggalkan sementara membuat produk kerajinan eceng gondok," terangnya.

Meski ada kelompok perajin lain yang sudah berproduksi skala besar, Aida tidak bisa memasok produk dari kelompok itu karena masing-masing memiliki pangsa pasar tersendiri untuk dipenuhi.

Aida yang ikut menjaga stand pameran produk unggulan Kabupaten HSU di Ajang Pameran Parekraf Expo 2015 di Kota Makasar Nusa Tenggara Barat jadi bercita-cita ingin menjadi pemasok bagi perajin lain dan membuka showroom sendiri.

Tempat tinggalnya yang cukup strategis di jalan propinsi yang menjadi lintasan taksi dari dan menuju Kalteng dan Kaltim sangat tepat bagi pembangunan showroom kerajinan eceng gondok.

"Sudah pernah ingin mendirikan showroom didepan rumah, namun waktu itu rumah kami terkena musibah kebakaran sehingga urung mendirikan showroom," tutur Aida.

Meski terdapat kelompok perajin eceng gondok dengan skala produksi cukup besar dan mampu memenuhi permintaan dalam jumlah besar, namun masih mengkoordinir tenaga perajin masuk dalam pembinaan kelompoknya saja.

Sedang bagi kelompok perajin lain masih menghadapi masalah klasik terkait jumlah perajin aktif, permodalan dan kecepatan ketersediaan bahan baku.

Dikataskan meski tanaman eceng gondok melimpah dalam proses menjadi bahan baku butuh waktu cukup lama, sehingga menjadi masalah ketika harus memenuhi pesanan besar.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015