Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Kualitas udara di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, termasuk kategori berbahaya karena jauh melampaui Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) akibat kabut asap yang melanda kota itu.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru Agus Widjaja di Banjarbaru, Selasa mengatakan, pihaknya menerima hasil pemantauan kualitas udara dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan.
"Hasil pemantauan BTKL Banjarbaru kualitas udara melampaui standar ISPU sehingga masuk kategori berbahaya dan harus dihindari agar tidak terhirup secara langsung," ucapnya.
Disebutkan, hasil pengukuran yang dilakukan pada tanggal 8-9 September 2015, ISPU mencapai 376 PM masuk kategori berbahaya dan tanggal 9-10 September 2015 mencapai 366 PM.
Kemudian, hasil pengukuran pada 10-11 September 2015, kualitas udara berada di bawah 150 PM dan termasuk kategori tidak sehat karena kabut asap tidak pekat dibanding sebelumnya.
"Sesuai standar ISPU, kualitas udara 0-50 dinyatakan sehat, 50-100 sedang dan 100-150 tidak sehat kemudian 150-200 sangat tidak sehat dan lebih dari 200 kategori berbahaya," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya bersama petugas BTKL, melakukan pemantauan kualitas udara tahap dua tetapi titik pengukuran kualitas udara itu masih belum ditentukan tempatnya.
Dikatakan, kabut asap akibat pembakaran lahan dan semak yang sudah berlangsung sejak satu bulan lalu memang cukup pekat dan setiap pagi menyelimuti seluruh Banjarbaru.
"Sejak sebulan terakhir Banjarbaru diselimuti kabut asap dan kabut yang muncul Selasa (15/9) pagi merupakan yang terparah kepekatan dibanding hari sebelumnya," kata dia.
Ditambahkan, kepekatan kabut asap hingga membuat kualitas udara tidak sehat harus dihindari agar tidak terhirup langsung karena berbahaya dan bisa mengganggu pernafasan.
"Gunakan masker atau kain yang dibasahi sehingga saluran pernafasan aman dan tidak terhirup langsung kabut asap terutama bayi, anak-anak dan penderita asma," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015