Asosiasi Global Modest Fashion Week (GMFW) berkomitmen untuk menjalankan tiga isu utama pada tahun depan, mencakup keberlanjutan lingkungan untuk selamatkan spesies bekantan, pemberdayaan perempuan, hingga kepemimpinan kaum muda.
Hal tersebut tertuang dalam deklarasi pada 30 November lalu oleh para pendiri asosiasi modest fashion yang mewakili negaranya masing-masing, meliputi Indonesia, Amerika Serikat, Rusia, Australia, dan Maroko.
Dalam deklarasi tersebut, para pendiri asosiasi yang mewakili 5 negara itu juga telah menunjuk Nur Asia Uno sebagai pemimpin sekaligus ambassador GMFW Association yang bekerja mulai tahun ini hingga 2024.
Founder and Chairman of Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) Jeny Tjahyawati mengatakan berbagai kegiatan GMFW mulai berjalan pada tahun depan, termasuk di Miami, Maroko, Rusia, hingga Bali pada tahun depan tepat pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terselenggara.
“Untuk ke depannya kami fokus 3 poin tadi. Masing-masing mereka (perwakilan negara) membawa isu itu. Mereka juga punya kalendar event, jadi kami saling support ke sana dan mereka di G20 nanti juga datang ke Indonesia,” kata Jenny saat media gathering di Jakarta, ditulis pada Sabtu.
Pada tahun ini gelaran mode Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) sendiri telah mengusung tema “Save Bekantan” untuk mengampanyekan upaya penyelamatan bekantan yang menjadi primata endemik di Kalimantan. Isu ini akan diusung dan dilanjutkan melalui program GMFW pada tahun depan.
“Kami bawa isu itu sampai ke dunia lewat Global Modest Fashion Week. Jadi mereka (para asosiasi dari negara lain) tahun depan akan kampanye juga untuk bekantan,” kata Jeny.
Jeny mengatakan nantinya 10 persen hasil penjualan produk fesyen, seperti pakaian, jaket, suvenir, hingga scraf akan didonasikan untuk mendukung kampanye penyelamatan Bekantan yang hampir punah, termasuk mendukung ekosistem lahan basah mangrove yang menjadi habitat primata tersebut.
Selain fokus pada isu lingkungan, GMFW juga fokus pada masalah pemberdayaan perempuan untuk menciptakan peluang dan wadah yang saling menguntungkan bagi perempuan termajinalkan untuk tumbuh secara kreatif dan komersial.
Presiden dan Ambassador Global Modest Fashion Week Association, Nur Asia Uno, mengatakan pihaknya mendorong peran dan keterlibatan perempuan untuk mengembangkan UMKM di industri modest fashion agar lebih mandiri dan percaya diri dalam membantu pendapatan tambahan keluarga.
“Dengan belajar untuk bisa mengatur bisnis, mengatur waktu dengan baik, perempuan bisa belajar untuk bisa menjadi pemimpin diri sendiri dan lingkungannya serta bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Nur.
Terakhir, GMFW mendorong kepemimpinan dan pengembangan kaum muda dan generasi baru dalam industri dan ekosistem modest fashion.
Nur menekankan bahwa GMFW harus memiliki peran untuk merangkul lintas generasi, terutama generasi muda untuk bisa dididik dan dibina hingga diberdayakan potensinya di bidang fesyen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Hal tersebut tertuang dalam deklarasi pada 30 November lalu oleh para pendiri asosiasi modest fashion yang mewakili negaranya masing-masing, meliputi Indonesia, Amerika Serikat, Rusia, Australia, dan Maroko.
Dalam deklarasi tersebut, para pendiri asosiasi yang mewakili 5 negara itu juga telah menunjuk Nur Asia Uno sebagai pemimpin sekaligus ambassador GMFW Association yang bekerja mulai tahun ini hingga 2024.
Founder and Chairman of Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) Jeny Tjahyawati mengatakan berbagai kegiatan GMFW mulai berjalan pada tahun depan, termasuk di Miami, Maroko, Rusia, hingga Bali pada tahun depan tepat pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terselenggara.
“Untuk ke depannya kami fokus 3 poin tadi. Masing-masing mereka (perwakilan negara) membawa isu itu. Mereka juga punya kalendar event, jadi kami saling support ke sana dan mereka di G20 nanti juga datang ke Indonesia,” kata Jenny saat media gathering di Jakarta, ditulis pada Sabtu.
Pada tahun ini gelaran mode Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) sendiri telah mengusung tema “Save Bekantan” untuk mengampanyekan upaya penyelamatan bekantan yang menjadi primata endemik di Kalimantan. Isu ini akan diusung dan dilanjutkan melalui program GMFW pada tahun depan.
“Kami bawa isu itu sampai ke dunia lewat Global Modest Fashion Week. Jadi mereka (para asosiasi dari negara lain) tahun depan akan kampanye juga untuk bekantan,” kata Jeny.
Jeny mengatakan nantinya 10 persen hasil penjualan produk fesyen, seperti pakaian, jaket, suvenir, hingga scraf akan didonasikan untuk mendukung kampanye penyelamatan Bekantan yang hampir punah, termasuk mendukung ekosistem lahan basah mangrove yang menjadi habitat primata tersebut.
Selain fokus pada isu lingkungan, GMFW juga fokus pada masalah pemberdayaan perempuan untuk menciptakan peluang dan wadah yang saling menguntungkan bagi perempuan termajinalkan untuk tumbuh secara kreatif dan komersial.
Presiden dan Ambassador Global Modest Fashion Week Association, Nur Asia Uno, mengatakan pihaknya mendorong peran dan keterlibatan perempuan untuk mengembangkan UMKM di industri modest fashion agar lebih mandiri dan percaya diri dalam membantu pendapatan tambahan keluarga.
“Dengan belajar untuk bisa mengatur bisnis, mengatur waktu dengan baik, perempuan bisa belajar untuk bisa menjadi pemimpin diri sendiri dan lingkungannya serta bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Nur.
Terakhir, GMFW mendorong kepemimpinan dan pengembangan kaum muda dan generasi baru dalam industri dan ekosistem modest fashion.
Nur menekankan bahwa GMFW harus memiliki peran untuk merangkul lintas generasi, terutama generasi muda untuk bisa dididik dan dibina hingga diberdayakan potensinya di bidang fesyen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021