Sejak tahun 2015, Adaro berkerjasama dengan Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup aktif mengajak insan peduli lingkungan untuk mengembangkan diri menjadi orang berkesadaran terhadap lingkungan dan menyebarkan benih cinta hijau ke sekitar.
Saat ini pengembangan diri yang disebut dengan Program Green Leaders sudah memasuki batch 7 diikuti oleh kader yang tersebar di seluruh nusantara.
Selama enam minggu peserta green leaders diberikan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan agar dapat memaknai pentingnya menjaga dan memelihara kelestarian bumi dan makhluk yang ada di dalamnya.
Selain mendapat pelatihan pelestarian lingkungan, para peserta juga diarahkan untuk menerapkan tujuh kesadaran baru ekologi agar peserta bisa menjadi individu yang sederhana namun bermakna.
Seiring berjalannya waktu tak terasa pelatihan tersebut akhirnya selesai, namun pelatihan tersebut hanyalah permulaan dan bekal para Kesatria Shambala untuk mengabdi menebar pengaruh baik ke masyarakat.
Salah satu kelompok yang menebar pengaruh ialah kelompok Kawan Purun, kelompok yang berasal dari Kabupaten Tabalong ini giat mengumpulkan plastik bekas dari seluruh pasar serta masyarakat untuk dicuci dengan bersih dan higenis lalu didistribusikan lagi kepada pedagang pasar untuk digunakan kembali.
Konsep utamanya adalah memperpanjang umur plastik agar pemanfaatannya bisa semakin lama.
Devi ketua kelompok Kawan Purun menyampaikan alasan utama mereka mengusung project ini karena prihatin akan tingginya ketergantungan plastik di masyarakat.
"Dari pelatihan kami sadar bahwa plastik menjadi masalah yang komplek dan sudah masuk ke dalam kebiasaan kita," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan dengan dimulainya sebar benih kesadaran ia berharap dapat menjangkitkan kebaikan ini kepada banyak orang terlebih bagi pedagang pasar dan pengunjung.
"Mungkin ini langkah kecil namun jika diikuti semua orang tentu akan memberikan dampak yang sangat besar" pungkasnya.
Selain fokus kedalam penanganan limbah plastik, kelompok yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga ini juga kembali mengenalkan kearifan lokal kepada masyarakat, dengan mengajak masyarakat untuk memakai purun sebagai kantong belanja pengganti plastik.
“Kami akan mulai menggemakan melalui media sosial bahwa memakai purun itu juga bisa keren sembari mendukung kelestarian lingkungan dan perekonomian,” tambah Devi.
Ia pun menghimbau bagi masyarakat daerah kabupaten Tabalong yang ingin menyumbangkan plastik tidak terpakainya bisa langsung mengantarnya ke kantor Adaro Foundation atau melalui Instagram @KawanPurun7, baginya sedikit kesadaran akan berdampak bagi lingkungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Saat ini pengembangan diri yang disebut dengan Program Green Leaders sudah memasuki batch 7 diikuti oleh kader yang tersebar di seluruh nusantara.
Selama enam minggu peserta green leaders diberikan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan agar dapat memaknai pentingnya menjaga dan memelihara kelestarian bumi dan makhluk yang ada di dalamnya.
Selain mendapat pelatihan pelestarian lingkungan, para peserta juga diarahkan untuk menerapkan tujuh kesadaran baru ekologi agar peserta bisa menjadi individu yang sederhana namun bermakna.
Seiring berjalannya waktu tak terasa pelatihan tersebut akhirnya selesai, namun pelatihan tersebut hanyalah permulaan dan bekal para Kesatria Shambala untuk mengabdi menebar pengaruh baik ke masyarakat.
Salah satu kelompok yang menebar pengaruh ialah kelompok Kawan Purun, kelompok yang berasal dari Kabupaten Tabalong ini giat mengumpulkan plastik bekas dari seluruh pasar serta masyarakat untuk dicuci dengan bersih dan higenis lalu didistribusikan lagi kepada pedagang pasar untuk digunakan kembali.
Konsep utamanya adalah memperpanjang umur plastik agar pemanfaatannya bisa semakin lama.
Devi ketua kelompok Kawan Purun menyampaikan alasan utama mereka mengusung project ini karena prihatin akan tingginya ketergantungan plastik di masyarakat.
"Dari pelatihan kami sadar bahwa plastik menjadi masalah yang komplek dan sudah masuk ke dalam kebiasaan kita," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan dengan dimulainya sebar benih kesadaran ia berharap dapat menjangkitkan kebaikan ini kepada banyak orang terlebih bagi pedagang pasar dan pengunjung.
"Mungkin ini langkah kecil namun jika diikuti semua orang tentu akan memberikan dampak yang sangat besar" pungkasnya.
Selain fokus kedalam penanganan limbah plastik, kelompok yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga ini juga kembali mengenalkan kearifan lokal kepada masyarakat, dengan mengajak masyarakat untuk memakai purun sebagai kantong belanja pengganti plastik.
“Kami akan mulai menggemakan melalui media sosial bahwa memakai purun itu juga bisa keren sembari mendukung kelestarian lingkungan dan perekonomian,” tambah Devi.
Ia pun menghimbau bagi masyarakat daerah kabupaten Tabalong yang ingin menyumbangkan plastik tidak terpakainya bisa langsung mengantarnya ke kantor Adaro Foundation atau melalui Instagram @KawanPurun7, baginya sedikit kesadaran akan berdampak bagi lingkungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021