Gerakan Lestari Seni (Gelas) Budaya Tapin mempersembahkan pementasan eksklusif untuk HUTke 56 Tapin menyusul itu Ketua DPRD Tapin H Yamani menyatakan dukungan agar kegiatan itu terlaksana dengan baik.
"Saya mendukung penuh kegiatan Dalai Bahaga yang diselenggarakan Gelas Budaya Tapin," ujarnya, Senin.
Pentas terbatas itu nantinya digelar pada Sabtu, (11/12) malam, di Gedung Galuh Bastari Rantau. Dengan tema " Marimbun Karindangan Kisah Bastari " yang harapannya bisa menghibur masyarakat.
"Semoga dengan adanya Dalai Bahaga ini menjadi salah satu langkah pengembangan dan pelestarian seni budaya daerah yang ada di Tapin," ujar tokoh masyarakat itu.
Gelas Budaya Tapin, kata H Yamani, adalah gerakan kepemudaan yang positif. Ke depannya, diharapkan mampu menjaga nilai luhur seni budaya yang baik, sebagai jati diri daerah.
"Kegiatan seni budaya kita saat ini boleh dikatakan sangat sangat menurun, dengan adanya Gelas Budaya Tapin ini semoga dapat membangkitkan gairah dan membuka ruang kegiatan kesenian daerah," jelasnya.
Persembahan itu nantinya berupa teater dengan pementasan Japin Carita Masih Hayatun Nufus : Perjuangan Cinta. Sastra dengan Mamang Sasangga Banua , tari dengan Tari Paris Tangkawang dan musik dengan Sanandung Karindangan.
Baca juga: Gelas Budaya bersiap persembahkan Dalai Bahaga untuk HUT Tapin ke 56
Baca juga: HTD 2021 jadi ruang ekspresi pelaku seni Kalsel di masa pandemi COVID-19
Nama Dalai Bahaga itu diambil dari bahasa banjar, dialek hulu. Artinya baaruhan atau bahasa Indonesianya mengadakan selamatan.
Pimpinan Produksi Dalai Bahaga , Anggi Anggraini mengungkapkan terimakasih atas respon H Yamani kepada pagelaran pertama milik organisasi yang baru tumbuh awal tahun 2020 lalu itu.
"Terimakasih dukungannya. Bapak Haji Yamani keren. Akan kami tampilkan yang terbaik," ujar dara muda Tapin itu.
Ketua Gelas Budaya Tapin M Rizkan Fadhiil, mengungkapkan hal senada, ditambahkannya respon itu sangat berarti terhadap perkembangan anak muda di Tapin.
"Semoga ruang ruang komunikasi terus terbuka dan terjalin. Tidak hanya terkait Dalai Bahaga, tapi hal hal yang berbau intelektual lainnya. Demi membangun Tapin," ujar aktivis muda itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Saya mendukung penuh kegiatan Dalai Bahaga yang diselenggarakan Gelas Budaya Tapin," ujarnya, Senin.
Pentas terbatas itu nantinya digelar pada Sabtu, (11/12) malam, di Gedung Galuh Bastari Rantau. Dengan tema " Marimbun Karindangan Kisah Bastari " yang harapannya bisa menghibur masyarakat.
"Semoga dengan adanya Dalai Bahaga ini menjadi salah satu langkah pengembangan dan pelestarian seni budaya daerah yang ada di Tapin," ujar tokoh masyarakat itu.
Gelas Budaya Tapin, kata H Yamani, adalah gerakan kepemudaan yang positif. Ke depannya, diharapkan mampu menjaga nilai luhur seni budaya yang baik, sebagai jati diri daerah.
"Kegiatan seni budaya kita saat ini boleh dikatakan sangat sangat menurun, dengan adanya Gelas Budaya Tapin ini semoga dapat membangkitkan gairah dan membuka ruang kegiatan kesenian daerah," jelasnya.
Persembahan itu nantinya berupa teater dengan pementasan Japin Carita Masih Hayatun Nufus : Perjuangan Cinta. Sastra dengan Mamang Sasangga Banua , tari dengan Tari Paris Tangkawang dan musik dengan Sanandung Karindangan.
Baca juga: Gelas Budaya bersiap persembahkan Dalai Bahaga untuk HUT Tapin ke 56
Baca juga: HTD 2021 jadi ruang ekspresi pelaku seni Kalsel di masa pandemi COVID-19
Nama Dalai Bahaga itu diambil dari bahasa banjar, dialek hulu. Artinya baaruhan atau bahasa Indonesianya mengadakan selamatan.
Pimpinan Produksi Dalai Bahaga , Anggi Anggraini mengungkapkan terimakasih atas respon H Yamani kepada pagelaran pertama milik organisasi yang baru tumbuh awal tahun 2020 lalu itu.
"Terimakasih dukungannya. Bapak Haji Yamani keren. Akan kami tampilkan yang terbaik," ujar dara muda Tapin itu.
Ketua Gelas Budaya Tapin M Rizkan Fadhiil, mengungkapkan hal senada, ditambahkannya respon itu sangat berarti terhadap perkembangan anak muda di Tapin.
"Semoga ruang ruang komunikasi terus terbuka dan terjalin. Tidak hanya terkait Dalai Bahaga, tapi hal hal yang berbau intelektual lainnya. Demi membangun Tapin," ujar aktivis muda itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021