Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Direktur Utama Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Bandarmasih, Kota Banjarmasin Muslih menyatakan, pihaknya terpaksa melakukan suplai air bersih kepada pelanggan secara bergilir.


"Sejak Minggu (30/8) pendistribusian air bersih ke pelanggan sudah dilakukan secara bergilir, ini karena kondisi air baku yang makin krisis," ujarnya dalam jumpa pers di Kantor PDAM Bandarmasih, Jalan A Yani KM 2,5, Senin.

Menurut dia, air baku yang diambil dari Sungai Martapura di daerah Sungai Bilu Banjarmasin makin mengalami keasinan yang kadarnya melebihi 5.000 milgram perliter. Ini jauh melebihi ambang batas bisa diolah menjadi air bersih.

Akibat terhentinya pengambilan air baku di intek Sungai Bilu yang mencapai 2.200 liter perdetiknya itu, maka total pengolahan air bersih mengalami penurunan hingga 30 persen, jelas Muslih.

Karena kejadian ini, ujar dia, PDAM tidak bisa mencukupi untuk memenuhi kebutuhan semua pelanggan yang mencapai lebih 180 ribu rumah tangga sebagaimana biasanya, hingga harus dilakukan strategi penghentian bergilir.

Menurut Muslih, bagi para pelanggan yang berada di daerah Banjarmasin Utara hanya mendapat distribusi air bersih selama 12 jam, yakni, dari pukul 24.00 Wita hingga 12.00 Wita. Sementara wilayan Basirih dan sekitarnya dari pukul 12.00 Wita hingga 24.00 Wita.

"Semenyara bagi pelanggan di wilayah Banjarmasin Barat, Timur, dan Selatan tetap 24 jam air mengalir tapi kafasitasnya saja diturunkan sebesar 10 persen," tuturnya.

Dikatakan Muslih, pengambilan air baku saat ini hanya tertumpu pada intek Sungai Tabuk yang kafasitasnya sekitar 1.750 liter perdetik.

"Dan ini pastinya sangat tidak mencukupi dengan kebutuhan air bersih normalnya 2.000 liter perdetik distribusi setiap harinya kepara palanggan," terangnya.

Menurut Muslih, pihaknya berupaya agar pengolahan air bersih tetap dilakukan dari pengambilan air baku di intek Sungai Bilu, yakni, mendorong kadar keasinan yang bisa diolah dari batas 2.500 miligram perliter menjadi 4.000 miligram perliter.

"Tapi kalau dipaksakan harus diberlakukan seperti ini, maka ada terasa air yang tidak seperti kebiasaan, agak hanta seperti rasa air Zamzam," sebutnya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih ini, pihaknya juga akan memberikan air gratis bagi daerah yang terdampak parah dengan mengirimkan mobil tangki.

"Laporkan saja kepada kita di telpon 05113258279, akan kita kirim secara gratis," ucapnya.

Dia hanya bisa berharap, kemarau akan segera berakhir hingga intrusi atau masukkan air laut ke sungai Martapura akan berkurang pula.

"Makanya pula rencana pihaknya membangun embung atau waduk agar ketahanan air baku selama puluhan tahun dapat terpenuhi, ini untuk kepentingan masyarakat luas," ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015