Kotabaru,  (AntaranewsKalsel) - Sekitar 590 hektare tanaman padi di beberapa kecamatan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa hari terakhir dilanda kekeringan.


"Kekeringan yang terjadi belum sepenuhnya menyebabkan tanaman padi puso," kata kepala Dinas Pertanian Kotabaru, Hairuddin, di Kotabaru, Sabtu.

Sebagian tanaman padi yang dilanda kekeringan tersebut masih bisa dipanen, meski tidak sepenuhnya bisa dibawa pulang karena tanaman padi belum isi penuh.

Dia mengemukakan, tanaman padi yang kekeringan pada fase vegetatif dengan rincian ringan seluas 308 hektare, sedang 182 hektare, dan berat 100 hektare.

Akibat kekeringan tersebut, menurut Kepala Dinas Pertanian, target produksi gabah periode 2015 di Kabupaten Kotabaru tidak dapat tercapai, yakni, 110.000 ton terealisasi sekitar 103.840 ton, atau kurang 6.160 ton gabah.

Hal itu juga terjadi pada tidak tercapainya target tanam 25.000 hektare, terealisasi seluas 23.600 hektare atau berkurang sekitar 1.400 hektare.

Mengantisipasi terjadinya kekeringan, ke depan Kotabaru berencana membangun embung dan sumur gali di sentra-sentra produksi gabah.

"Pengalaman dari kemarau ini, ternyata kita perlu membangun embung di daerah-daerah yang memiliki potensi sawah untuk tanaman padi," tuturnya.

Menurut dia, embung tersebut akan dibangun di daerah yang memiliki potensi sawah minimal kisaran 50 hektare atau 60 hektare, seperti, Pulaulaut Timur, Pulaulaut Tengah, Pulaulaut Barat, Bumi Asih, Pembelacanan, Pudi, Kelumpang Utara, dan masih banyak lagi daerah lain.

Dikatakan, Pulaulaut Timur memiliki potensi sawah sekitar 3.000 ha sampai 5.000 ha.

Selain embung, untuk mengantisipasi kekeringan perlu juga dibangun sumur gali yang bisa mengairi sawah seluas 4 hektare-5 hektare.

Embung dan sumur gali menurut Hairudin, sifatnya hanya menampung air hujan agar tidak terbuang, dan akan dimanfaatkan untuk mengaliri lahan pertanian saat musim kemarau.

Diakui, untuk mengalirkan air dari embung dan sumur gali tersebut, masih memerlukan bantuan mesin pompa dan BBM untuk operasionalnya.

"Kita akan mengajukan bantuan dari pemerintah pusat untuk membangun embung, sumur gali termasuk biaya sarana pendukungnya, mesin pompa dan BBM," terang dia.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015