Akibat Ketakutan banjir bandang terulang, ratusan warga di daerah aliran Sungai di Desa Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan sempat mengungsi, Kamis, (18/11), malam.

Pengungsi yang didominasi oleh anak - anak, perempuan dan usia renta itu karena hujan begitu lebat. Pada awal Tahun 2021 lalu, banjir bandang pernah hancurkan rumah meraka dan menelan korban jiwa. 

"Ini pertama kali warga mengungsi. Lebih dari 100 orang yang mengungsi karena ketakutan," ujar Kepala Desa Hantakan Sri Winda saat dikonfirmasi ANTARA, Jum'at (19/11).

Menurutnya, Pukul 23.00 WITA, warga desa itu mulai naik ke dataran yang lebih tinggi membawa pakaian, selimut dan barang berharga ke Puskesmas Hantakan. 

Sampai pukul 02.00 dini hari, warga yang penuhi puskesmas itu kembali ke rumah masing-masing karena debit air sungai dan hujan mulai menurun. "Hujan lebat dari habis Isya sampai sekitar pukul 01.00 WITA," ujarnya. 

Keterangan dari kelompok peduli bencana dan alam, Ketua Posko Meratus Kasman membenarkan kejadian malam itu. Warga desa was-was terjadi banjir bandang lagi. 

"Beberapa hari terakhir intensitas hujan cukup tinggi disertai angin kencang dan petir. Saat ini sudah terjadi longsor di beberapa titik di wilayah pegunungan," ujarnya.

Kepala BPBD HST H Budi Haryanto menyampaikan, akibat hujan lebat tadi malam dari pantauan reveter di wilayah Kecamatan Hantakan desa Arangani ketinggian air mencapai 3 meter, Batu Kiting 4 meter, Sungai Alat 1,5 meter dan Timan 3 meter.

Namun menurutnya air berangsur turun dan sekarang yang perlu di waspadai adalah di wilayah hilir kota Barabai.

Baca juga: HST banjir lagi, warga diminta waspada
Baca juga: BIN fasilitasi 500 dosis vaksin frizer kepada warga HST
Baca juga: HST rencanakan seribu santri penghafal qur'an

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021