Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kalimantan Selatan HM Rosehan NB menyatakan, cabang olahraga catur di provinsinya memerlukan perhatian bersama.


 Perhatian itu, baik dari pemerintah daerah (Pemda) setempat maupun pengusaha terutama yang peduli terhadap cabang "olahraga otak" tersebut, dan terlebih lagi para para atletnya sendiri, katanya di Banjarmasin, Selasa.

Sebab kalau cuma pengurus, lanjut mantan Wakil Gubernur (Wagub) Kalsel itu,, sulit untuk bisa maksimal, karena tidak mempunyai kekuatan dana, kecuali hanya membantu pembinaan prestasi.

Mantan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalsel yang bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, mengaku, pascakejayaan pecatur Arofah Bachtiar dan Ardinasyah, olahraga catur seakan meredup di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut.

 Ketika masa kejayaan Arofah Bachtiar dan Ardiansyah yang sempat meraih mater catur internasional, Kalsel juga cukup terangkat dan diperhitungkan dalam cabang olahraga otak itu.

 "Bukan cuma bagaikan kerakap di atas batu (hidup segan mati tak mau), olahraga catur di `Bumi Perjuangan Pangeran Antasari` Kalsel ini hampir mati suri," kata Rosehan yang juga Ketua Radio Antarpenduduk Indonesia (Rapi) provinsi itu.

 Sebelum dirinya sebagai Ketua Percasi Kalsel, ungkap putra dari almarhum HM Taher (seorang pengusaha terkenal di Kalsel) itu, selama sekitar 11 tahun atau dua periode kepenguruan terakhir, kegiatan olahraga otak (intelektual gamestic) hampir tak ada secara nasional.

 Di Kalsel ini memang banyak penggemar catur, tapi mereka itu hanya mau bertanding pada acara-acara tertentu di daerah, seperti dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan.

"Ketika diajak ikut kompetisi untuk mengikuti pendahuluan Pekan Olahraga Nasional (pra PON), mereka pada tidak bersedia. Maunya hanya untuk rami-rami, bukan mengejar prestasi hingga livel nasional ataupun internasionaln" tutur Wakil Ketua Badan Pembuat Peraturan Daerah (BP2D) DPRD Kalsel itu.

"Tapi kita berusaha memotivasi terutama terhadap pecatur muda untuk ikut kompetisi yang menghadapi pra PON, guna mengukur potensi atau kemampuan mereka," demikian Rosehan.    

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015