Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dr Diauddin mengatakan, cakupan vaksinasi yang dilaksanakan hingga pertengahan November baru mencapai 21,98 persen atau jauh dari cakupan sasaran 70 persen.

"Persentase cakupan vaksinasi itu merupakan data terkini yang diproses di tingkat pusat yakni mencapai 21,98 persen dan lansia sudah 6,36 persen," ujarnya di depan Bupati Banjar Saidi Mansyur di Martapura.

Pernyataan itu disampaikan Kadinkes pada rakor mingguan yang dihadiri Wakil Bupati Said Idrus Al-Habsyie, Sekda Banjar Mokhammad Hilman dan pimpinan SKPD lingkup Pemkab Banjar termasuk camat.

Diketahui, sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo, pemerintah pusat telah menargetkan setiap daerah mampu mencapai cakupan vaksinasi sebesar 70 persen hingga akhir 2021 untuk membentuk kekebalan kelompok.

"Vaksinasi kepada masyarakat terus dilakukan melalui vaksinasi massal difasilitasi berbagai pihak mulai dari TNI/Polri maupun pihak lainnya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi," ucapnya.

Menurut kadinkes, ketersediaan vaksin yang akan disuntikan kepada masyarakat mencukupi sebanyak 39.870 dosis, terdiri dari vaksin Pfizer, Astra Zenaca dan Sinovac baik untuk dosis 1 maupun dosis 2.

"Kami berharap ada suatu mobilisasi masyarakat untuk divaksin sehingga dapat meningkatkan cakupan vaksin dan Dinkes Banjar siap mendatangi puskesmas jika ada permintaan untuk kegiatan vaksinasi," ungkapnya. 

Sementara, Direktur RSUD Ratu Zalecha dr Topik Norman Hidayat mengatakan, pasien COVID-19 sudah tidak ada lag dirawat dan penurunan itu membuat penggunaan ruangan pasien biasa naik 45 persen.

"Kasus pasien COVID-19 di RSUD Ratu Zalecha tidak ada, tetapi masih ada 6 kasus positif yang merupakan warga Kabupaten Banjar yakni  dua orang di RSUD Ulin, 1 orang di RSD Idaman dan tiga orang menjalani isoman," katanya. 

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021