Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Penjabat Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Isra mengemukakan, kalau memang kekurangan air bersih di Kotabaru rutin terjadi setiap tahun, kedepanya pemerintah bisa melakukan penyulingan air laut menjadi tawar.
"Memang biayanya akan mahal, tetapi air bersih menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat kita, kenapa masalah air bersih tidak diutamakan dan kebutuhan yang lain bisa dikurangi," kata Isra, usai melakukan rapat evaluasi dengan Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemkab Kotabaru, di Kotabaru, Senin.
Menurut Penjabat Bupati, seandainya Kotabaru itu banyak uang, tentu penyulingan air laut menjadi air tawar bisa dilakukan, seperti yang terjadi di Kerajaan Arab Saudi.
Kenapa Bupati yang akan datang tidak membuat visi untuk membuat air laut menjadi air tawar. Kalau memang setiap tahun masalah air bersih selalu menjadi masalah.
Menyinggung biaya distribusi air bersih kepada masyarakat dengan menggunakan mobil tangki, Isra mengaku, tidak dapat memberikan alokasi untuk membantu biaya operasional atau yang lainnya.
"Karena APBD sudah ditetapkan, jadi kita tidak bisa membantu," terang dia.
Sementara itu, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru Nor Ipansyah, mengemukakan, sudah beberapa pekan ini pihaknya sudah mengoperasikan enam unit mobil tangki untuk mendistribsuikan air bersih kepada masyarakat.
"Adakah bantuan untuk biaya operasional atau BBM dalam mendistsribusikan air kepada masyarakat. Kalau tidak ada, maka air tersebut akan dijual, tetapi apabila ada maka air tersebut akan diberikan gratis," ujar Ipansyah.
Sejak kemarau tiga bulan terakhir, debit air sumber mata air PDAM Kotabaru mulai menyusut, bahkan sebagian sudah kering.
Tidak terkecuali debit Waduk Gunung Ulin yang kini tinggal sekitar tiga meter, dan mentyusutnya sumber air di Gunung Relly.
Selain mengoperasikan enam unit mobil tangki, pihaknya juga memberlakukan dua hari tutup dan satu hari buka.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Memang biayanya akan mahal, tetapi air bersih menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat kita, kenapa masalah air bersih tidak diutamakan dan kebutuhan yang lain bisa dikurangi," kata Isra, usai melakukan rapat evaluasi dengan Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemkab Kotabaru, di Kotabaru, Senin.
Menurut Penjabat Bupati, seandainya Kotabaru itu banyak uang, tentu penyulingan air laut menjadi air tawar bisa dilakukan, seperti yang terjadi di Kerajaan Arab Saudi.
Kenapa Bupati yang akan datang tidak membuat visi untuk membuat air laut menjadi air tawar. Kalau memang setiap tahun masalah air bersih selalu menjadi masalah.
Menyinggung biaya distribusi air bersih kepada masyarakat dengan menggunakan mobil tangki, Isra mengaku, tidak dapat memberikan alokasi untuk membantu biaya operasional atau yang lainnya.
"Karena APBD sudah ditetapkan, jadi kita tidak bisa membantu," terang dia.
Sementara itu, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru Nor Ipansyah, mengemukakan, sudah beberapa pekan ini pihaknya sudah mengoperasikan enam unit mobil tangki untuk mendistribsuikan air bersih kepada masyarakat.
"Adakah bantuan untuk biaya operasional atau BBM dalam mendistsribusikan air kepada masyarakat. Kalau tidak ada, maka air tersebut akan dijual, tetapi apabila ada maka air tersebut akan diberikan gratis," ujar Ipansyah.
Sejak kemarau tiga bulan terakhir, debit air sumber mata air PDAM Kotabaru mulai menyusut, bahkan sebagian sudah kering.
Tidak terkecuali debit Waduk Gunung Ulin yang kini tinggal sekitar tiga meter, dan mentyusutnya sumber air di Gunung Relly.
Selain mengoperasikan enam unit mobil tangki, pihaknya juga memberlakukan dua hari tutup dan satu hari buka.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015