Pelaihari, (Antaranews Kalsel) -  Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan,  Ahmad Hairin mengatakan, potensi hutan lindung Bukit Lintang  di Desa Jelai, Kecamatan Tambang Ulang, dapat dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata alam di Kalimantan Selatan.
      

“Luas hutan lindung Bukit Lintang tersebut kurang lebih 500 hektare, ditanami pohon ilang-ilang, mahoni, karet, dan buah-buahan,” ujar Kepala Dinas Kehutanan Tanah Laut Ahmad Hairin, di Pelaihari, Senin (24/8).
      
Menurut dia,  kawasan hutan tersebut akhir-akhir ini banyak dikunjungi  masyarakat maupun pecinta alam untuk menikmati keindahan panorama alam pegunungan Bukit Lintang.
      
Diutarakannya,  pengunjung yang datang di hutan lindung tersebut  tidak hanya dari Tanah Laut saja, namun dari luar daerah juga banyak seperti dari Martapura, Banjarbaru dan Banjarmasin, bahkan  Kapuas, Sampit dan Pangkanbun.
      
Bahkan, sebut dia, keindahan alam , dan panorama hutan lindung Bukit Lintang menarik perhatian pencinta lingkungan dari warga Sidoarjo, Jawa Timur.
      
Potensi inilah, jelas dia, kedepannya harus dikembangkan, agar maka hutan lindung Bukit Lintang  dikembangkan menjadi salah satu  tujuan  wisata alam di Tanah Laut.
      
Dia berharap, keindahan alam dan pegunungan di wilayah Tanah Laut menjadi salah satu objek wisata alternative bagi pencinta alam dan lingkungan di Kalimantan Selatan, bahkan daerah lain.
      
Terpisah,  Musa,  anggota Kelompok Tani Sumber Rezeki  Desa Martadah berharap,  kawasan hutan lindung Bukit Lintang  dapat dikelola lebih baik agar dapat dijadikan  objek wisata alam di Kabupaten Tanah Laut.
      
Kemudian, ungkap dia, dengan banyaknya tujuan wisata alternatif di Tanah Laut, maka hal itu bermanfaat untuk mengenalkan potensi daerah kepada wisatawan luar daerah.
      
Sebelumnya diberitakan, Ketua Tim Penggerak PKK Tanah Laut Arry Suryandini Bambang Alamsyah meminta anggota Gabungan Istri Wakil Rakyat (Gatriwara) Tanah Laut dan anggota PKK setempat untuk terus mempromosikan objek wisata di Tanah Laut.

Pewarta: arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015