Sebanyak 40 guru dari 35 sekolah se- Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan mendapatkan bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kompetensi guru pembimbing khusus dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif, di SMP Negeri 2 Kintap, Selasa (2/11).

Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara PT Arutmin Indonesia, Kementerian Pendidikan Republik Indonesia melalui Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PLB) Bandung dan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Laut.

Kepala Disdikbud Tanah Laut  H Zainal Abidin mengapresiasi atas kerja sama antara  PT Arutmin Indonesia, Kementerian Pendidikan Republik Indonesia melalui Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PLB) Bandung dan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Laut sudah terjalin sejak tahun 2019. 

Pelaksanaan Bimtek terjadwal selama empat hari tersebut, harap dia, dapat memberikan dampak baik untuk kemajuan pendidikan inklusi, khususnya di Kecamatan Kintap.

"Pelatihan ini untuk membantu guru mendeteksi anak berkebutuhan khusus, sehingga pelayanan yang diberikan bisa lebih baik lagi,"terangnya saat membuka 
bimbingan teknis peningkatan kompetensi guru pembimbing khusus dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif.

Dijelaskan,  saat ini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) diperkenankan untuk mengikuti pembelajaran di sekolah umum, apabila di daerahnya belum memiliki sekolah khusus atau Sekolah Pendidikan Luar Biasa (PLB). 

Bimtek kepada guru, terang dia,  menjadi solusi agar guru semakin menguasai kelas dengan kondisi anak yang beragam.

Terpisah, Community Development Superintendent PT Arutmin Indonesia Site Kintap Yudo Prakoso menyebutkan,  Bimtek tersebut menjadi salah satu program sosial untuk sekolah lingkar tambang atau sekolah berada di lingkungan kerja pertambangan, khusunya di Kecamatan Kintap.

Dia berharap,  kegiatan rutin setiap tahun tersebut dapat mendukung program pemerintahan agar seluruh siswa mendapatkan hak pendidikan yang merata. 

"Semoga apa yang kami lakukan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat," harapnya.

Lebih lanjut dia mengemukakan, Bimtek kali ini  memberikan tiga materi khusus,  yaitu cara untuk menghadapi ABK yang terindikasi slow learner atau kesulitan belajar, kesulitan fokus belajar dan autisme. 

"Bimtek dilaksanakan selama empat hari dengan narasumber langsung dari Kemendikbud RI melalui P4TK Banjarbaru,"tandasnya.
 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021