Denpasar, (Antaranews Kalsel) - Kalangan pengelola objek wisata bahari di Pantai Pulau Serangan, Denpasar, Bali, sejak November 2014 sudah melindungi atau melakukan konservasi 15 ekor hiu sirip putih atau "white tip" yang saat ini mulai langka.


"Di sini ada dua kolam penangkaran hiu sirip putih dengan jumlah 15 ekor," ujar Ketut Tana, petugas pemantau konservasi dan wahana memberi makan hiu, di Serangan Dive dan Water Sport, Denpasar, Jumat.

Upaya konservasi tersebut bertujuan untuk melindungi satwa yang hampir punah itu karena banyak yang mati saat terjerat jaring para nelayan yang menangkap ikan di laut sehingga pihaknya meminta nelayan untuk ditampung di kolam tersebut.

Selain dapat melihat secara langsung tempat penangkaran hiu itu, lanjut Ketut Tana, wisatawan dapat juga memberi makan hewan tersebut. "Banyak wisatawan Tiongkok dan Australia yang tertarik dengan kegiatan itu," katanya.

Ia mengatakan, hiu sirip putih yang ditangkar di dalam kolam tersebut rata-rata dapat tumbuh dan berkembang hingga panjangnya mencapai dua meter. "Dalam sehari mampu menghabiskan delapan kilogram makanan untuk satwa itu," ujarnya.

Pihaknya menyiagakan tiga orang petugas yang menjaga keamanan wisatawan saat yang berkunjung ke wahana penangkaran hiu itu.

"Keunikan lain yang bisa dilakukan wisatawan selain memberi makan dengan hiu dapat mencoba berenang dengan hiu itu yang didampingi para instruktur yang sudah terlatih," ujarnya.

Marketing Manajer Serangan Dive and Water Sport, Wayan Darna menambahkan kegiatan memberi makan ikan hiu tersebut sudah dibuat sedemikan rupa dengan mengutamakan keamanan wisatawan.

"Saat ini tamu-tamu Tiongkok yang bergrup tersebut lebih senang melakukan aktivitas memberikan makan ikan hiu  karena menarik untuk mereka," ujarnya.

Selain melakukan kegiatan memberi makan hewan tersebut, wisatawan juga dapat melakukan aktivitas berenang dengan satwa itu yang tidak berbahaya, namun  tetap didampingi para instruktur yang ada di tempat itu.

"Untuk habitat satwa itu memang banyak tersebar di pantai ini, namun keberadaannya hampir punah sehingga dilakukan upaya konservasi itu," ujarnya./e

Pewarta: I Made Surya

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015