Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kalimantan Selatan Gusti Perdana Kusuma menyatakan, pihaknya ke depan akan terus membangun komunikasi yang lebih intensif.

"Karena komunikasi merupakan faktor penting dalam mewujudkan kebersamaan untuk menuju kemajuan," ujar mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kalimantan Selatan (Kalsel) itu, di Banjarmasin, Jumat.

Mantan anggota DPRD Kalsel yang belakangan masuk kubu Agung Laksono menunjuk contoh ketidak maksimalan Partai Golkar untuk mengusung bakal calon (balon) kepala daerah di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut, karena faktor komunikasi.

"Ketidak maksimalan Partai Golkar dalam mengusung balon pemimpin daerah Kalsel karena komuniksi yang kurang lancar antara kubu Aboerizal Bakri (ARB) dan Agung Laksono (AL)," lanjut mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tingkat provinsi tersebut.

Ia mengaku, karena komunikasi yang kurang lancar tersebut, sehingga Partai Golkar untuk sementara baru dua kabupaten/kota bisa mengusung balon pemimpin daerah, yaitu Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

Semestinya, menurut dia, jika komunikasi antardua kubu lancar, bukan cuma di Banjarbaru dan Kabupaten, tapi Partai Golkar juga berpeluang mengusung balon pemimpian daerah Kabupaten Balangan, Kalsel.
 
Selain itu, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), ungkap Dana (panggilan akrab terhadap Gt Perdana) menjawab Antara Kalsel.

Karenanya untuk pemilihan gubernur-wakil gubernur (Pilgub-Pilwagub) dan kepala daerah-wakil kepala daerah pada lima kabupaten/kota lain yang melaksanakan Pilkada serentak di Kalsel, Partai Golkar gagal mengusung balon.

Namun putra dari almarhum Gusti Ibrahim Aman (mantan Dekan Fakultas Hukum Unlam), seorang warga Kalsel yang terkenal kritis itu, menyangkal atas tuduhan Partai Golkar gagal mengusung kader mereka sendiri pada Pilkada yang dijadwalkan 9 Desember 2015.

"Insya Allah ke depan, sebagai partai politik (parpol) terbesar dan pemenang Pemilu 2014, Partai Golkar akan lebih memegang peran pada Pilkada," demikian Gt Perdana.

Sementara itu, ketika dimintai komentar, Dekan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin DR H Mohammad Effendy SH MH menyayangkan, parpol sebesar Partai Golkar tak bisa berperan maksimal sebagai pengusung pada Pilkada di Kalsel.

"Hal tersebut hendaknya menjadi renungan dan pemikiran, bagaimana agar Partai Golkar kembali satu, tak terbelah. Sehingga pada Pilkada serentak mendatang untuk lebih memainkan peran, baik dalam Pemilu legislatif maupun pilkada," sarannya.

Terlebih lagi, lanjut mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel itu, dalam menghadapi pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang, perlu kekompakan Partai Golkar bila mau memainkan peran.

Oleh sebab itu, mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut mengapresiasi tekad dan keinginan dari para fungsioaris Partai Golkar yang mau membangun komunikasi secara intensif, baik dari kubu ARB maupun AL.

Untuk itu pula mungkian akan lebih baik para petinggi atau pengedali Partai Golkar tidak mengungkap borok masa lalu, tapi sama-sama berpikir jauh ke depan buat membawa negara dan bangsa ini (termasuk Kalsel) semakin baik, demikian Moh Effendy.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015