Tanjung, (Antaranews Kalsel ) - Empat kecamatan di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, terancam gagal panen akibat adanya pendangkalan di sejumlah irigasi maupun sungai, kata Kepala Bidang Prasana dan Sarana Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sarjono.


Areal persawahan milik petani yang mengalami kekeringan dan terancam gagal panen itu, masing-masing di Kecamatan Jaro, Tanta, Kelua dan Banua Lawas, kata Sarjono di Tanjung, Rabu.

"Total luas areal persawahan yang terancam gagal panen sebagai dampak kekeringan masih kami inventarisasi, yang pasti ada di empat kecamatan, baik sawah lebak maupun irigasi," jelas Sarjono.

Di Kecamatan Jaro, ancaman gagal panen dipicu adanya pendangkalan atau sedimentasi yang cukup tinggi sehingga pengairan untuk persawahan terganggu.

Di wilayah selatan yang didominasi sawah lebak, luas persawahan yang gagal panen lebih banyak karena pengairannya tergantung curah hujan.

Sawah lebak masing-masing tersebar di Kecamatan Muara Harus 148 hektare, Kelua 995 hektare, Banua Lawas 3,399 hektare dan Pugaan 1.046 hektare.

Sementara itu, target produksi padi di `Bumi Saraba Kawa` ini sekitar 4,6 ton gabah kering giling per hektarenya dengan luas tanam 16.076 hektare.

Untuk mengantisipai permasalahan ini, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat telah menyalurkan pompa air kepada sejumlah kelompok tani agar bisa mengurangi dampak kekeringan dan tanaman padi masih bisa diselamatkan.

  "Beberapa kelompok tani sudah menyampaikan permohonan untuk pinjam pompa air diantaranya Kecamatan Pugaan, Tanta dan Jaro," tambah Sarjono.   

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015