Kotabaru, (Antaranews Kalsel ) - Ratusan hektare tanaman padi di sejumlah daerah di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dilanda kekeringan dan terancam gagal panen.


Seorang petani di Desa Bumi Asih, Kelumpang Selatan, Kotabaru, Sholikhah, di Kotabaru Rabu mengatakan, sudah hampir dua bulan ini tidak ada hujan turun, hal itu menyebabkan sawah yang ditanaman padi tanahnya pecah-pecah.

"Sawah kami saat ini tanahnya pecah-pecah, karena lama sudah tidak ada hujan turun," kata Sholikhah.

Akibat lama tidak turun hujan tersebut tanaman padi yang sudah berumur hampir dua bulan mulai layu dan sebagian mengering.

Bahkan, lanjut dia, tanaman padi yang sudah mulai berbuah juga sebagian layu sebelum masak. Padahal, tidak lama lagi apabila kebutuhan airnya terpenuhi padi akan menguning dan masak siap untuk dipanen.

Namun karena kebutuhan airnya tidak terpenuhi, menyebabkan sebagian tanaman padi daunya layu bulir yang baru keluar itu tidak dapat tersisi dengan penuh.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru Hairuddin, mengatakan, ada beberapa daerah kecamatan dari 21 kecamatan di Kotabaru melaporkan bahwa tanaman padi sawah fase generatif di daerahnya dilanda kekeringan.

"Dua desa di Kecamatan Kelumpang Selatan, yakni, Desa Pembelacanan seluas 48 hektare, dan Bumi Asih sekitar 80 hektare," katanya.

Selanjutnya di Desa Langadai, Kecamatan Kelumpang Hilirpadi sawah fase vegetatif seluas 21 hektare, dan di Desa Sehapi tanaman kedelai vegetatif seluas 10 hektare. ***1***

(T.I022/B/B012/B012) 29-07-2015 17:00:26

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015