Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Supian HK meminta pemerintah provinsi (Pemprov) setempat segera mengajukan usulan nama Jembatan Alalak Kabupaten Barito Kuala atau Batola yang menghubungkan dengan Kota Banjarmasin.

Permintaan itu dalam rapat unsur Pimpinan DPRD Kalsel bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajaran Pemprov setempat di Banjarmasin, Rabu (13/10).

"Kan ada aturannya untuk pemberian nama sebuah hasil pembangunan yang monumental. Pokoknya asal jangan namanya 'Basit' karena masih ada nama yang layak," tegasnya saat memimpin rapat tersebut.

Dalam rapat tersebut muncul keinginan agar nama Jembatan Alalak cukup menggunakan nama daerah setempat, tetapi ada pula mengusul dari nama tokoh Kalsel seperti mantan Gubernur provinsi itu almarhum H Aberani Sulaiman.
Jembatan Alalak yang sudah selesai pembangunannya dan diharapkan segera peresmian. (Istimewa)

Tetapi sesuai Peraturan Daerah Kalsel Nomor 8 Tahun 2002, pengambilan nama seorang tokoh untuk sesuatu yang monumental, yang bersangkutan sudah meninggal dunia.

"Kita harapkan dalam satu atau dua mendatang usulan nama Jembatan Alalak itu sudah ada. Jangan sampai keburu peresmian Jembatan Alalak tersebut," ujar anggota DPRD Kalsel dua periode itu.

"Pokoknya kita Jembatan Alalak tersebut segera peresmian karena sangat urgen.. Kalau Bapak Presiden berhalangan bisa Menteri PUPR atau mendelegasikan kepada Gubernur Kalsel," demikian Supian HK.

Sementara selain sebagai Gubernur Kalsel, almarhum Aberani Sulaiman seorang tokoh pejuang bersamaan dengan "Bapak Gerilya Kalimantan" H Hasan Basri yang kini mendapat gelar Pahlawan Nasional.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021