Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Kalangan DPRD Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, meminta semua elemen masyarakat turut memerangi peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang.


"Masyarakat mulai resah karena jenis obat itu peredaranya sudah merambah kota hingga pelosok desa," kata anggota DPRD Hulu Sungai Utara (HSU) dari Fraksi Golkar Hananiah, di Amuntai Selasa.

Lebih parah lagi, jenis obat zenit juga sudah masuk ke lingkungan sekolah, pondok pesantren dan perguruan tinggi yang ada di Hulu Sungai Utara.

Menurut dia, peredaran dan penyalahgunaan jenis obat zenit dinilai mewabah seperti virus di kalangan remaja dan anak-anak, karena harganya yang terjangkau dan mudah didapatkan.

"Kami dari Fraksi Golkar meminta agar semua pihak proaktif secara bersama-sama memerangi narkoba dan obat-obatan terlarang," tandas Hanania.

Fraksi Golkar juga meminta kinerja aparat Satuan Polisi Pemong Praja lebih sering melakukan razia keliling ke pelosok desa, dan mencabut izin toko-toko yang terindikasi menjual obat-obatan yang masuk daftar G.

Maraknya peredaran obat zenit di Kabupaten Hulu Sungai Utara sampai merasuk ke lembaga-lembaga pendidikan sangat merusak citra banua yang memiliki semboyan `Bertaqwa`.

Fraksi Golkar merupakan satu-satunya fraksi di DPRD Hulu Sungai Utara yang menyinggung keresahan masyarakat terkait peredaran dan penyalahgunaan obat zenit kalangan remaja dan anak-anak pada saat rapat paripurna pemandangan umum fraksi terhadap Raperda Perubahan APBD 2015 di Gedung Dewan.

  Sementara empat fraksi lainnya, seperti Fraksi Bertqawa, Fraksi Lambung Mangkurat, Fraksi PPP dan Fraksi Kebangkitan Bangsa menyampaikan aspirasi lain, seperti pembangunan jembatan, jalan, titian, peningkatan layanan kesehatan dan lainnya.   

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015