Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Hj Alfisah mengharapkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di `Bumi Saijaan` pada 9 Desember 2015 berjalan lancar dan demokratis tanpa dinodai tindakan tak terpuji.
"Kami mengharapkan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak termasuk di Kotabaru tidak dinodai dengan aksi tidak terpuji seperti politik adu domba, fitnah baik simpatisan atau pendukung antarcalon kontestan," kata Alfisah usai memimpin sidang paripurna dalam rangka penyampaian pertanggung jawaban (LKPJ) bupati di Kotabaru, Senin.
Menurut dia, seiring dengan semakin dekatnya pesta demokrasi itu, akan terjadi dinamika politik di daerah, namun hendaknya semua itu tidak membawa pada tindakan pencideraan terhadap demokrasi itu sendiri.
Sebagaimana disampaikan legislator Partai Nasdem usai mendaftarkan pasangan H Irhami-Syamsul Alam sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Kotabaru periode 2016-2021 di KPU Kotabaru, Alfisah mengakui adanya guncangan politik terhadap calon yang diusung partainya.
Dia mengaku banyak mendapat fitnah, politik adu domba serta hal-hal yang merugikan pasangan dan partai pengusung. Meski demikian, Alfisah menganggap hal tersebut sebagai sinyal positif untuk kemenangan pasangan yang didukungnya.
"Walau difitnah, diadudomba, kami tidak menyerang balik demi terciptanya demokrasi yang baik," ujar Alfisah.
Diketahui dalam bursa pencalonan pemilihan kepala daerah di Kotabaru akan diramaikan oleh sejumlah kandidat, baik yang diusung partai politik maupun independen. Meski demikian, baru pasangan H Irhami-Syamsul Alam yang diusung parpol yang telah mendafarkan diri ke KPU Kotabaru pada Minggu (26/7).
Sementara dua pasangan dari jalur independen yakni Iqbal Yudianur-H Sahidudin dan Alpidri-H Syafrin juga telah mendaftarkan diri di KPU Kotabaru yang diiringi para pendukung mereka.
Sedangkan pasangan calon lain di antaranya Alamsyah-Risdianto Haleng, Rudy Suryana-Rezky Oktavianor dan Said Jafar Alaydrus yang selama ini santer turut dalam bursa pemilihan kepala daerah Kotabaru sebagaimana banyaknya poster yang terpampang di sudut kota hingga pelosok desa, belum mendaftarkan diri di KPU.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Kami mengharapkan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak termasuk di Kotabaru tidak dinodai dengan aksi tidak terpuji seperti politik adu domba, fitnah baik simpatisan atau pendukung antarcalon kontestan," kata Alfisah usai memimpin sidang paripurna dalam rangka penyampaian pertanggung jawaban (LKPJ) bupati di Kotabaru, Senin.
Menurut dia, seiring dengan semakin dekatnya pesta demokrasi itu, akan terjadi dinamika politik di daerah, namun hendaknya semua itu tidak membawa pada tindakan pencideraan terhadap demokrasi itu sendiri.
Sebagaimana disampaikan legislator Partai Nasdem usai mendaftarkan pasangan H Irhami-Syamsul Alam sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Kotabaru periode 2016-2021 di KPU Kotabaru, Alfisah mengakui adanya guncangan politik terhadap calon yang diusung partainya.
Dia mengaku banyak mendapat fitnah, politik adu domba serta hal-hal yang merugikan pasangan dan partai pengusung. Meski demikian, Alfisah menganggap hal tersebut sebagai sinyal positif untuk kemenangan pasangan yang didukungnya.
"Walau difitnah, diadudomba, kami tidak menyerang balik demi terciptanya demokrasi yang baik," ujar Alfisah.
Diketahui dalam bursa pencalonan pemilihan kepala daerah di Kotabaru akan diramaikan oleh sejumlah kandidat, baik yang diusung partai politik maupun independen. Meski demikian, baru pasangan H Irhami-Syamsul Alam yang diusung parpol yang telah mendafarkan diri ke KPU Kotabaru pada Minggu (26/7).
Sementara dua pasangan dari jalur independen yakni Iqbal Yudianur-H Sahidudin dan Alpidri-H Syafrin juga telah mendaftarkan diri di KPU Kotabaru yang diiringi para pendukung mereka.
Sedangkan pasangan calon lain di antaranya Alamsyah-Risdianto Haleng, Rudy Suryana-Rezky Oktavianor dan Said Jafar Alaydrus yang selama ini santer turut dalam bursa pemilihan kepala daerah Kotabaru sebagaimana banyaknya poster yang terpampang di sudut kota hingga pelosok desa, belum mendaftarkan diri di KPU.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015