Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan, Syafi`i mengatakan saat ini pihaknya terpaksa meningkatkan penggunaan bahan kaporit selama musim kemarau.

Menurut Syafei`i di Amuntai Sabtu, penggunaan kaporit yang bersifat disinfektan tersebut berfungsi untuk menghilangkan kandungan bakteri ecoli yang cenderung meningkat seiring debit air sungai menyusut.

"Akibat peningkatan pemakaian kaporit, seringkali membuat air minum yang sampai ke pelanggan berbau kaporit," katanya.

Namun, kata dia, air PDAM tetap aman dikonsumsi, justru adanya kaporit menunjukan kandungan ecoli dalam air minum PDAM sudah berkurang bahkan hilang.

Bakteri ecoli ini, kata dia, merupakan penyebab penyakit diare jika masuk ketubuh manusia.

"Meski kaporit yang digunakan meningkat namun jumlahnya masih jauh dari batas yang ditetapkan Menteri Kesehatann" tandasnya.

Syafi`i menerangkan, peraturan menteri kesehatan membatasi penggunaan kaporit sebanyak 5 ml per liter, sedang di instalasi PDAM Amuntai pengunaannya hanya 1 - 1,5 ml per liter.

Sebaliknya, lanjut Syafi`i penggunaan bahan kimia penjernih air dimusim kemarau ini justru berkurang karena tingkat kekeruhan air sungai dimusim kemarau menurun.Bahan kimia penjernih air yang digunakan PDAM adalah Poly Alume Chloride (PAC) yang aman bagi manusia.

Sedangkan suplai air minum dari PDAM Amuntai kepada pelanggan, lanjut Syafi`i berjalan normal meski debit air Sungai Balangan yang selama ini menjadi sumber bahan baku air minum mulai menyusut akibat musim kemarau.

"Meski debit air sungai menyusut bukan berarti kapasitas produksi PDAM berkurang, namun normal seperi biasa," pungkasnya.

Sebelumnya, masyarakat mulai mengeluhkan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berbau kaporit yakni jenis bahan kimia penjernih air.

Adi warga Kelurahan Murung Sari di Amuntai Sabtu mengatakan air yang mengalir dari kran rumahnya mulai berbau kaporit, padahal biasanya tidak berbau.

"Sejak beberapa hari ini Air PDAM agak berbau kaporit sehingga saya was-was meminumnya," kata Adi.*

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015