Ketua Komisi III DPRD Balangan Erly Satriana khawatirkan warga yang memilih jalur alternatif jembatan gantung antara Desa Tungkap Kelurahan Paringin Selatan dan Desa Gunung Pandau Kelurahan Paringin Timur.
Erly Satriana mengungkapkan, pihaknya sangat khawatir akan keselamatan warganya yang melintasi jalur jembatan gantung tersebut.
"Karena apabila dilintasi setiap hari dan semakin banyak warga yang melintas, di khawatirkan akan menyebabkan kerusakan pada jembatan. Maka dari itu kami harapkan warga yang melintas agar lebih berhati-hati," ungkap Erly di Paringin, Jum'at.
Dia melanjutkan, kondisi jembatan gantung tersebut tidak bisa dipastikan kekokohannya. Namun, lanjutnya, apabila setiap hari banyak yang melintas tentunya akan sangat berpengaruh pada kekokohan jembatan tersebut, misalnya paku-paku jembatan dan konstruksi lainnya akan longgar.
Diketahui, sebelum dijadikan jalan pintas saat Jembatan Paringin ditutup, hanya sedikit warga yang melewati jembatan gantung tersebut. Terlebih, kondisi Jalan Usaha Tani (JUT) itu akan licin apabila dalam keadaan basah semisal pascahujan.
"Apalagi di jembatan gantung ini tidak bisa dilintasi sepeda motor secara berlawanan, dan perlu adanya pemberitahuan batasan jumlah sepeda motor yang dapat melintas sekaligus, mengingat semakin banyak beban di atasnya, goyangan dan getaran pada jembatan akan semakin terasa," pungkasnya.
Maka dari itu, ia meminta kepada pihak Pemdes, kelurahan dan kecamatan agar secepatnya memasang spanduk atau papan yang bentuknya imbauan bahwa jalur tersebut bukan yang disarankan oleh pemerintah. Terlepas dari itu, pihaknya juga tidak bisa melarang warga yang ingin melintasinya.
Seorang pengguna jalan Isti beberapa kali melintasi di jalan tersebut. Jalur yang dipilihnya lebih dekat untuk menuju Paringin atau dari Paringin ke Batu Piring, dibanding harus melewati jalur alternatif yang saat ini mengalami kerusakan parah.
"Sebenarnya jalan di sini memang sepi, tentunya ada rasa gugup juga saat pertama kali melewati jembatan gantung. Tapi ini satu-satunya akses terdekat untuk menyeberang," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021