Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Balangan menggelar Focus Group Discussion dengan tema “Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Tingkat Pengangguran Terbuka” yang dilaksanakan di Aula Bappedalitbang.

Kepala Bappedalitbang Rakhmadi Yusni, dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan FGD dilaksanakan dengan tujuan guna menyamakan persepsi dan menghasilkan kesepakatan bersama dalam mencapai target-target pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam Perda RPJMD Kabupaten Balangan Tahun 2021-2026, untuk itu kepada peserta agar memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali berbagai informasi dan pemahaman terkait tema yang dibahas.

"Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan suatu daerah. Pada tahun 2020, Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Balangan mengalami kontraksi atau menurun dari 3,18% tahun 2019 menjadi -2,47%, bahkan menempati urutan terendah kedua se-Kalimantan Selatan," terangnya. 

Kondisi ini, sebutnya, karena struktur ekonomi Kabupaten Balangan didominasi oleh sektor pertambangan, sehingga apabila terjadi penurunan atau pergerakan di sektor ini, maka akan berpengaruh signifikan terhadap PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi.

"Berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku (AHDB) tahun 2020, lima kontribusi lapangan usaha terbesar di Kabupaten Balangan adalah Pertambangan dan Penggalian (58,91%), Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (12,23%), Perdagangan Besar dan Eceran (5,96 %), Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial (5,16%) dan Kontruksi (4,68%)," sebutnya. 

Besarnya kontribusi sektor pertambangan ini merupakan tantangan dan peluang bagi Pemerintah Daerah untuk dapat mengambil peran dan juga berupaya meningkatkan sektor lain sesuai dengan potensi daerah.

Sesuai dengan indikator sasaran pada misi kedua RPJMD Kabupaten Balangan, yaitu peningkatan PDRB sektor pertanian dan perikanan, perdagangan, industri pengolahan, serta akomodasi dan makan minum, maka diharapkan perangkat daerah yang membidangi pertanian dan perikanan, perdagangan, perindustrian dan pariwisata dapat melakukan berbagai strategi dan inovasi untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor tersebut.

Sedangkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten Balangan masih di bawah provinsi Kalimantan Selatan, yaitu 2,46%. Namun diharapkan tidak hanya angka saja yang menjadi ukuran, tapi juga kualitas dari pekerjaan tersebut. 

"Ke depannya perangkat daerah yang membidangi tenaga kerja agar lebih bersinergi dengan BPS dan Statistik Sektoral dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja dan membuka peluang kerja di Kabupaten Balangan," imbuhnya.

Selanjutnya disepakati bersama, bahwa dalam usaha mencapai target harus diawali dengan sumber data (dasar maupun sektoral) yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga kedepannya perangkat daerah akan lebih intensif berkoordinasi dan bersinergy dengan berbagai pihak.

Pada akhir FGD, Kepala Bappedalitbang berharap agar perangkat daerah dapat menjalankan tugas dan fungsinya, untuk mencapat target dan sasaran yang telah ditentukan dalam RPJMD dan dijabarkan dalam Rencana Strategis perangkat daerah. Ke depannya akan digelar kembali FGD dengan tema-tema yang menjadi indikator kinerja utama Kabupaten Balangan.

Diketahui. FGD ini menghadirkan narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Balangan, Deddy Winarno, Rizki Dianing Wardhani, dan Badal Imanuddin, serta diikuti oleh peserta dari Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Bagian Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah.

Pewarta: Ragil Darmawan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021