Denpasar, (Antaranews Kalsel) - Wisatawan mancanegara asal Jepang kembali ramai melakukan perjalanan wisata ke Bali, berkat mereda isu masalah keamanan dunia belakangan ini dan diharapkan dapat segera mengembalikan kepercayaan masyarakat asal Negeri Matahari Terbit ini.


"Berkat mereda isu keamanan di dunia telah mengembalikan kepercayaan wisatawan mancanegara untuk melakukan wisata ke Pulau Dewata," kata seorang pemandu wisata khusus berbahasa Jepang, Made Sutarka, di Denpasar Jumat.

Menurutnya, setelah kondisi keamanan dunia semakin mereda, maka turis Jepang tampaknya kembali melirik Bali sebagai tempat berlibur, setelah beberapa periode stagnan akibat negeri itu pernah diguncang gempa bumi diikuti tsunami pada 11 Maret 2011.

Masyarakat Jepang kembali datang beramai-ramai melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata untuk mendapatkan ketenangan batin, seperti terlihat dari data kunjungan turis asing ke daerah ini jumlahnya mengalami peningkatan pada lima bulan awal 2015.

Ia memaklumi jika masyarakat Jepang pernah menunda atau membatalkan melakukan perjalanan wisata ke luar negeri dalam kondisi keamanan dunia mengkhawatirkan, namun sekarang tidak ada ancaman, sehingga mereka kembali melakukan perjalanan ke luar negeri.    

Tidak saja ke Indonesia yang ditunda perjalanan itu, termasuk ke negara tetangga lainnya, seperti ke Tiongkok, Thailand, Vietnam  maupun ke negara tujuan wisata lainnya, mengingat masyarakat negeri itu juga dilanda krisis ekonomi global.

Data Dinas Pariwisata Bali menunjukkan kunjungan khusus turis Jepang yang melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata pada Januari--Mei 2015 mengalami peningkatan hingga 18,81 persen dari periode yang sama tahun 2014.

Turis Jepang yang datang langsung dari negerinya ke Bali selama lima bulan pertama 2015 tercatat sebanyak 87.286 orang, bertambah jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya 73.469 orang.

"Ini suatu hal yang menggembirakan," kata Sutarka pula.

Kedatangan turis Jepang tersebut, termasuk negara ketiga pemasok turis asing terbanyak ke Bali setelah disalip oleh kehadiran masyarakat Australia sebanyak 390.510 orang, menyusul turis Tiongkok  sebanyak 280.730 orang.

Ia menjelaskan, turis Jepang pernah mendominasi kedatangan ke Bali, namun setelah masyarakat negeri itu tertimpa bencana alam mulai merosot jumlahnya.

Tapi, kini menggeliat lagi, bahkan mulai ramai ke Pulau Dewata.

Pemerintah juga menyambut baik kehadiran masyarakat Jepang ke Indonesia dengan memberikan kemudahan, yakni pemberlakuan bebas visa, selain usaha penerbangan nasional Indonesia memperbanyak volume keberangkatan ke Jepang-Indonesia termasuk ke Bali pergi pulang./e

Pewarta: IK Sutika

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015