Natalie Imbruglia dulu berpikir penonton mungkin melemparinya tomat ketika memulai karier pada 1990-an, tapi lebih dari dua dekade kemudian, penyanyi-penulis lagu Australia itu masih menciptakan musik, merilis album studio keenam, Jumat waktu setempat.

"Firebird" adalah rekaman lagu orisinal pertama Imbruglia sejak 2009. Lagu itu ditulis sebelum pandemi COVID-19, tapi direkam sebagian besar selama pembatasan wilayah di Oxfordshire, Inggris, tempatnya bermukim.

"Saya sangat senang punya karya yang sangat personal dan saya banggakan," kata penyanyi 46 tahun itu dalam wawancara, dikutip dari Reuters.

"Saya sudah lama mengalami 'writer's block'... Saya cuma ingin orang-orang mendengar album ini. Saya tidak sabar."



Sesi rekaman selama pembatasan wilayah adalah berkah di tengah musibah, katanya, karena dia bisa mengutak-atik pekerjaan lebih lama dan menghabiskan waktu bersama putranya, Max Valentine yang kelahirannya diumumkan via Instagram pada Oktober 2019.

"Saya adalah ibu baru dan ada pada periode di mana saya tidak mau meninggalkan anak, jadi ini rasanya brilian karena saya bisa rekaman vokal, memeluk anak, lalu kembali," katanya.

Saat hamil, dia berbagi informasi bahwa kehamilannya terjadi lewat IVF dan donor sperma.

"Ini tentang jam biologis perempuan. Ini tentang.. sebagian orang tidak beruntung menemukan orang yang tepat atau mereka menemukannya lalu bercerai," katanya mengenai menjadi orangtua tunggal.



"Hidup berjalan, itulah yang terjadi... Saya kira penting bahwa perempuan tahu mereka tidak sendirian... mereka punya pilihan.. Keluarga harusnya siapa pun yang kau inginkan jadi bagianmu."

Sebelum masuk ke industri musik, dia pernah memerankan Beth Brennan di opera sabun "Neighbours" pada 1990-an.

"Saya ingin sebelum album pertama keluar, saya berpikir.. saya sudah main di opera sabun, orang-orang akan menyulitkan saya. Jika saya manggung, orang-orang mungkin akan melempar sesuatu... Saya sebetulnya berpikir akan dilempar tomat," katanya.

Namun single debut "Torn" rupanya laku keras di dunia.

Berkaca dari masa itu, dia berkata, "Saya merasa sangat gugup, agak takut, tapi itu luar biasa... saya punya pemahaman spiritual bahwa ini mungkin tidak akan terjadi lagi, jadi saya menikmatinya."
 

Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021