Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarbaru Fadliansyah mendukung program vaksinasi yang dilakukan pemerintah kota dengan sasaran pelajar sebagai persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). 

"Kami mendukung langkah pemkot memberikan vaksinasi bagi pelajar sehingga bisa memberikan kekebalan tubuh agar mereka bisa terhindar dari penularan COVID-19," ujarnya di Kota Banjarbaru, Senin. 

Ia mengatakan, vaksinasi bagi pelajar khususnya tingkat sekolah menengah pertama sangat penting karena akan dilaksanakannya PTM yang tentu akan ada interaksi di sekolah baik antar pelajar maupun guru-gurunya. 

Ditekankan, vaksinasi bagi pelajar menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) sehingga mencegah anak-anak tertular COVID-19 yang bisa terjadi karena adanya kerumunan pemicu penularan virus penyakit itu. 

"Makanya, melalui vaksinasi dengan sasaran pelajar sangat kami dukung karena tercipta kekebalan kelompok yang bisa menghindarkan individu dari penularan penyakit yang masih belum ada obatnya itu," ucap dia.

Sebelumnya, Wali Kota Banjarbaru H M Aditya Mufti Ariffin mengatakan, program vaksinasi pelajar merupakan bagian dari persiapan PTM terbatas yang rencananya dilaksanakan bulan Oktober mendatang. 

"Kami rencanakan menggelar PTM terbatas di sekolah bulan Oktober dengan syarat dan menerapkan protokol kesehatan ketat," ujar wali kota usai memimpin rakor persiapan PTM di Banjarbaru, Jumat (17/9).

Dijelaskan, proses pembelajaran dijalankan dengan syarat jumlah peserta didik yang sudah divaksinasi sepertiga dari jumlah maksimal dan kehadiran peserta didik dilakukan 2 hari dalam sepekan.

Proses pembelajaran setiap hari maksimal empat jam pelajaran atau 160 menit, dan kehadiran peserta didik ke sekolah tetap ditentukan orang tua, disamping tenaga pendidik atau guru juga harus sudah divaksin.

"Evaluasi dan laporan PTM dilakukan setiap minggu, peran UKS maksimal
dan koordinasi puskesmas terdekat, kelengkapan prokes bisa dianggarkan dari dana BOP atau BOS sesuai aturan dan ketentuan," sebutnya. 

Ia mengatakan, PTM tidak dilakukan terhadap seluruh sekolah tetapi akan dilaksanakan bertahap dengan sistem piloting atau percontohan sekolah yang sudah siap baik sarana maupun prasarana pendukung lainnya. 

Disebutkan, sekolah piloting yang akan menjadi percontohan sekolah lainnya harus memenuhi syarat baik kesiapan sarana prasarana penunjang juga kesiapan pendukung lain untuk mencegah penularan COVID-19. 

"Syaratnya, menerapkan protokol kesehatan yang utama, disamping kesiapan sarana prasarana termasuk alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, alat untuk sterilisasi ruangan dan lainnya," kata dia.
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021