Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Safarin meminta kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Tanah Laut tidak terpancing dengan konflik yang timbul di media sosial karena dianggap akan berpeluang menjadi penghambat pemulihan sektor perekonomian akibat dampak pandemi COVID-19 di Kabupaten Tanah Laut.
"Terutama di media sosial facebook, instagram dan sebagainya, tidak jarang kita melihat rasa ketidakpuasan atau potensi yang menimbulkan konflik," katan Bupati Tanah Laut HM Sukamta diwakili Asisten Administrasi Umum Setdakab Tanah Laut Safarin, dalam Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial (Timdu PKS), di Aula Sarantang Saruntung, Rabu (15/9).
Dia juga mengingatkan, agar masyarakat Tanah Laut tidak latah dengan konflik yang sedang terjadi di daerah lain yang penyebabnya sangat beragam seperti perbedaan suku, budaya, politik, sampai dengan penistaan agama.
"Jangan sampai di daerah lain terjadi, kita ikut-ikutan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tanah Laut H Rudi Ismanto menyebutkan, masa pemilihan Kepala Desa serentak di Kabupaten Tanah Laut pada 30 November 2021 mendatang akan menjadi salah satu momen potensial timbulnya konflik di daerah tersebut.
"Ada 26 desa yang mungkin konfliknya bermacam-macam,"terangnya.
Dia berharap, tim terpadu dapat melakukan pertemuan secara rutin agar pemetaan potensi konflik dapat diketahui sejak dini di wilayah Bumi Tuntung Pandang.
"Ketika sudah tahu potensi konflik, kita sudah bisa mendeteksi permasalahan, sehingga kebijakan pimpinan akan memuaskan,"pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Terutama di media sosial facebook, instagram dan sebagainya, tidak jarang kita melihat rasa ketidakpuasan atau potensi yang menimbulkan konflik," katan Bupati Tanah Laut HM Sukamta diwakili Asisten Administrasi Umum Setdakab Tanah Laut Safarin, dalam Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial (Timdu PKS), di Aula Sarantang Saruntung, Rabu (15/9).
Dia juga mengingatkan, agar masyarakat Tanah Laut tidak latah dengan konflik yang sedang terjadi di daerah lain yang penyebabnya sangat beragam seperti perbedaan suku, budaya, politik, sampai dengan penistaan agama.
"Jangan sampai di daerah lain terjadi, kita ikut-ikutan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tanah Laut H Rudi Ismanto menyebutkan, masa pemilihan Kepala Desa serentak di Kabupaten Tanah Laut pada 30 November 2021 mendatang akan menjadi salah satu momen potensial timbulnya konflik di daerah tersebut.
"Ada 26 desa yang mungkin konfliknya bermacam-macam,"terangnya.
Dia berharap, tim terpadu dapat melakukan pertemuan secara rutin agar pemetaan potensi konflik dapat diketahui sejak dini di wilayah Bumi Tuntung Pandang.
"Ketika sudah tahu potensi konflik, kita sudah bisa mendeteksi permasalahan, sehingga kebijakan pimpinan akan memuaskan,"pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021